Buron 15 Tahun, Pembunuh Ini Tertangkap karena Tatonya Viral
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bangkok, IDN Times - Seorang kakek berusia 74 tahun asal Jepang ditangkap oleh kepolisian Thailand usai foto tato di tubuhnya menjadi viral di media sosial. Kakek tersebut diduga terlibat dalam pembunuhan yang terjadi 15 tahun lalu di Jepang.
1. Ia telah menjadi buron kepolisian Jepang
Bangkok Post melaporkan bahwa kakek bernama Shineharu Shirai tersebut merupakan salah satu bos Yakuza. Ia dituding bersekongkol dengan tujuh anggota gang Yakuza lainnya untuk membunuh seorang rival dari gang lainnya pada 2003.
Foto tato Shirai di Facebook yang viral membuat pemerintah Jepang kembali melakukan perburuan yang sempat terhenti. Otoritas Jepang telah menjadikannya buron dan meyakini ia melarikan diri ke Thailand.
Pada Rabu (10/1), tim gabungan dari Interpol, imigrasi dan kepolisian setempat menangkapnya di distrik Tha Hin Muang ketika ia tengah berjalan kaki untuk membeli makanan.
Baca juga: Kisah 3 Pesepak Bola Asal Jepang yang Bermain untuk Korea Utara
2. Shirai mengaku tidak terlibat dalam pembunuhan yang dituduhkan
Deputi kepolisian Thailand, Wirachai Songmetta, berkata bahwa Shirai mengaku tidak bersalah. Ia hanya membenarkan bahwa ia memang anggota Yamaguchigumi yang berada di dalam lingkaran Yakuza. Salah satu bukti adalah hilangnya jari kelingking Shirai yang menandakan keanggotaan gang yang terkenal mengerikan itu.
"Dia mengaku bahwa korban memang dirundung dan mungkin ada skenario dalam sub-grup Yakuza untuk membunuhnya...tapi dia mengaku tak membunuhnya," kata Songmetta, seperti dikutip dari Reuters.
3. Ia akan dideportasi kembali ke Jepang
Menurut penuturan Songmetta, Shirai akan dikenai pasal masuk ke Thailand secara ilegal, kemudian kepolisian akan mendeportasinya ke Jepang di mana ia akan menghadapi tuntutan atas dugaan pembunuhan. Selain Shirai, polisi juga akan menginvestigasi sejumlah anggota gang Yakuza lain di Thailand.
Baca juga: Diminta Wajib Militer, Transgender Thailand Resah