Segera Dijual, Burger Ulat Asli Swiss

Sejalan dengan saran badan pangan PBB untuk makan serangga dan ulat.

Satu jaringan supermarket terbesar kedua di Swiss segera menjual burger berbahan dasar ulat hongkong untuk dikonsumsi oleh manusia. Keputusan ini diambil menyusul perubahan aturan pemerintah Swiss yang mengizinkan beberapa jenis serangga dan ulat untuk dijadikan bahan pangan.

Swiss adalah negara pertama di Eropa yang punya aturan tersebut.

Segera Dijual, Burger Ulat Asli SwissWikitionary

Dikutip The Guardian, supermarket tersebut mengatakan bahwa beragam produk dihasilkan oleh serangga dan ulat seperti tepung untuk membuat burger dan bakso yang kaya protein. Sejumlah cabang dari supermarket itu di Jenewa, Bern dan Zurich akan siap menjualnya pada 21 Agustus mendatang.

Swiss mengklaim bahwa negaranya menjadi yang pertama di Eropa yang membuat aturan bahwa makanan berbahan dasar serangga dan ulat adalah legal. Pada Mei lalu Swiss merevisi Undang-undang terkait penjualan makanan yang mengandung belalang, jangkrik dan ulat hongkong.

Namun, produksinya tak bisa sembarangan. Menurut aturan yang baru, serangga dan ulat harus diternakkan di bawah pengawasan ketat selama empat generasi sebelum boleh dikonsumsi manusia. Untuk sementara waktu, impor diperbolehkan tapi hanya dalam batas tertentu dan harus sesuai dengan aturan keamanan pangan Swiss.

Baca Juga: Laris Manis! Siapa Sangka 6 Makanan Aneh Ini Terbuat Dari Ulat

Badan pangan PBB menghimbau konsumsi makanan berbahan dasar serangga dan ulat.

Segera Dijual, Burger Ulat Asli SwissIlustrasi - disneysprings.com

Food and Agriculture Organization (FAO) memprediksi bahwa pada 2050 mendatang populasi manusia akan mencapai angka 9 miliar jiwa. Ini berdampak pada kebutuhan pangan yang pada akhirnya terkait dengan ketersediaan lahan dan air.

Ini juga berpengaruh terhadap energi tak terbaharui lainnya yang dibutuhkan untuk memproduksi pangan. Oleh karena itu, FAO menyarankan agar manusia mulai mencari cara untuk mengolah serangga dan ulat yang mengandung protein dan vitamin tinggi menjadi makanan.

FAO mencontohkan bahwa sapi butuh makanan enam kali lebih banyak dibandingkan jangkrik. Sedangkan kambing harus diberi makan empat kali lebih banyak dibandingkan jangkrik. Padahal jangkrik mengandung protein yang sama dengan sapi dan kambing.

Sementara itu, ulat hongkong mengandung komposisi omega-3 dan lemak yang setara dengan yang terkandung dalam ikan, bahkan lebih tinggi dari sapi. Tak hanya itu, berternak serangga dan ulat lebih ramah lingkungan dibandingkan mengembang-biakkan sapi atau kerbau.

 

Baca Juga: Ulat Sagu, Kuliner Menantang dengan Sensasi Pecah di Dalam

Topik:

Berita Terkini Lainnya