Bukan Pakistan, Sadiq Khan Sebut Rumahnya adalah London

Islamabad, IDN Times - Ketika berkunjung ke Pakistan pada Kamis (7/12), Wali Kota London Sadiq Khan diberi pertanyaan oleh wartawan BBC apakah kunjungan itu terasa "seperti pulang ke rumah". Ia dengan sigap merespons pertanyaan itu dengan menegaskan bahwa rumahnya adalah London selatan.

Khan lahir di London dari orangtua yang merupakan imigran asal Pakistan.

Khan adalah wali kota Muslim pertama di negara ibu kota Uni Eropa. Ia lahir di sebuah distrik bernama Tooting yang berlokasi di London selatan. Orangtuanya adalah imigran dari Pakistan yang pindah ke Inggris pada 1960-an.

Ia berulang kali menegaskan bahwa ia adalah warga London selatan asli ketika berkampanye untuk menjadi wali kota. Begitu juga saat wartawan BBC tersebut bertanya apakah datang ke Pakistan seperti kembali ke rumah di mana Khan sambil tersenyum menjawab,"Tidak, rumah adalah London selatan, sobat."

Baca juga: Jadi Wali Kota Muslim Pertama di London, Perjuangan Sadiq Khan Tak Semudah yang Kamu Kira

Ia merasa ada hubungan emosional dengan Pakistan.

Walau ia adalah orang London, tapi Khan tak menampik bahwa ia merasakan ikatan emosional dengan Pakistan dan India. "Senang rasanya berkunjung ke Pakistan, senang juga ke India, rumah orangtua dan kakek serta nenekku. Jelas ada hubungan emosional untukku, mengingat ikatanku dengan bagian luar biasa dari dunia ini," tegasnya.

Pihak BBC sendiri meluruskan maksud pertanyaan dari wartawan mereka kepada Khan. Dikutip dari The Guardian, juru bicara BBC berkata,"Reporter kami bertanya kepada wali kota sebuah pertanyaan dalam konteks kunjungan itu dilihat oleh para politisi senior di regional tersebut sebagai pulang kampung. Jawaban lengkap yang diberikan oleh wali kota menunjukkan ia memahami konteks pertanyaan."

Pernyataan juru bicara BBC itu merujuk pada banyaknya pejabat yang menyebut kunjungan tersebut sebagai "homecoming". Salah satu yang mengatakan demikian adalah menteri utama, Punjab Shehbaz Sharif.

Khan sendiri terpilih menjadi wali kota London pada 2016 di tengah upaya pihak Konservatif untuk mendiskreditkan dan menghubungkannya dengan Islam ekstremis.  Popularitasnya terus menanjak, bahkan ia sempat disebut-sebut akan menjadi pemimpin Partai Buruh Inggris, tapi Khan mengaku tak tertarik pada posisi itu.

Baca juga: Kalau Trump Jadi Presiden, Wali Kota London Ini Janji Gak Bakal Mau ke AS