Tampung Pengungsi Rohingya, Bangladesh Kewalahan Sediakan Bantuan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Eksodus pengungsi Rohingya ke Bangladesh membuat negara tersebut kewalahan untuk menyediakan bantuan. Dikutip dari Associated Press, negara yang berbatasan langsung dengan Myanmar itu meminta komunitas internasional untuk memberikan bantuan agar setidaknya ada satu lagi kamp pengungsi yang dibangun untuk menampung mereka.
Organisasi internasional juga tak kalah kebingungan.
International Organization for Migration (IOM) yang turut mengurus para pengungsi di Bangladesh saat ini juga mengaku kekurangan sumber untuk menyediakan makanan. IOM sendiri meminta tambahan dana sekitar Rp 240 miliar untuk beroperasi.
Sementara itu, sejumlah badan kemanusiaan PBB pun mengalami hal serupa. Pasalnya, di Bangladesh sendiri sebelumnya sudah ada sekitar 100.000 pengungsi Rohingya. Sekitar 80 persen dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
"Kami belum pernah menangani situasi seperti ini dalam waktu bertahun-tahun," ujar Pavlo Kolovos, koordinator misi Doctors Without Borders di Bangladesh. Menurut pengamatan mereka, para pengungsi tiba dengan kondisi menyedihkan dan perlu perawatan sesegera mungkin, termasuk beberapa yang harus secepatnya melahirkan.
Editor’s picks
Baca Juga: Cegah Muslim Rohingya Kabur, Myanmar Diduga Tanam Ranjau
Pemerintah Bangladesh memprotes Myanmar terkait rumor adanya ranjau darat.
Pada Rabu (6/9) Kementerian Luar Negeri Bangladesh memanggil Duta Besar Myanmar untuk mengatakan keprihatinan mereka terkait adanya laporan bahwa pasukan keamanan Myanmar menebar ranjau darat di sepanjang perbatasan.
Kabar tersebut merebak setelah beberapa tentara penjaga perbatasan melaporkan bahwa pada Senin (4/9), ada dua pengungsi yang melarikan diri dari Myanmar dalam kondisi terluka karena ranjau darat.
"Itu terjadi di sisi Myanmar di sebelah utara area perbatasan. Beberapa ranjau diletakkan di sana, lalu seseorang menginjaknya, dan meledak, dan beberapa warga Rohingya terluka," ujarnya. "Mungkin militer Myanmar yang meletakkan ranjau di sana. Tak ada lagi pihak yang bisa melakukannya," tambahnya.
Baca Juga: Kabur ke Bangladesh, Begini Beratnya Perjalanan Warga Rohingya