Ayam di Tempat Ini Harus Jalan 1 Juta Langkah Sebelum Dijual

Manusia aja kalah nih...

Beijing, IDN Times - Sebuah peternakan di Tiongkok mengharuskan ayam-ayam mereka berjalan hingga satu juta langkah agar layak dijual kepada konsumen. Dikutip dari Straits Times, pengelola peternakan meyakini ayam juga butuh olahraga supaya bugar dan memuaskan orang yang mengonsumsi dagingnya.

1. Kaki ayam dipasangi alat pelacak

Ayam di Tempat Ini Harus Jalan 1 Juta Langkah Sebelum Dijualunsplash.com/Luke Syres

Tentu sulit memastikan apakah seekor ayam benar-benar sudah melangkah sebanyak satu juta kali. Oleh karena, solusinya adalah dengan memasangkan sebuah alat pelacak pada bagian kaki ayam. "Kami tak menjualnya jika ayam tersebut tak berjalan sebanyak satu juta langkah, kira-kira butuh waktu 160 hari," ujar manajer peternakan yang bernama He Xiaofei.

Baca juga: Dilarang Tertawa! Tiongkok Haramkan Parodi Soal Komunisme

2. Peternakan itu adalah bagian dari program pengentasan kemiskinan

Ayam di Tempat Ini Harus Jalan 1 Juta Langkah Sebelum Dijualunsplash.com/Rachel Lees

Peternakan yang dikelola He memiliki sekitar 10.000 ayam. Meski jumlahnya sangat banyak, tapi ayam-ayam itu hanya diberi makanan alami. Kombinasi antara satu juta langkah dan konsumsi natural membuat rasa daging ayam lebih istimewa.

Peternakan itu sendiri berlokasi di sebuah daerah yang didominasi kemiskinan. Ayam-ayam tersebut pun menjadi alat untuk warga bisa bangkit secara finansial. Didukung oleh pemerintah dan sebuah situs belanja online setempat, peternakan yang digarap He menjadi salah satu tujuan penduduk yang ingin mendapatkan penghasilan lebih.

3. Harga ayam tersebut jauh lebih mahal

Ayam di Tempat Ini Harus Jalan 1 Juta Langkah Sebelum Dijualunsplash.com/Dareen0987

Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa warga bisa menerima pinjaman dari situs belanja online dan menggunakannya untuk mengklaim beberapa ekor ayam. Kemudian, setelah berhasil dijual, warga mendapatkan dividen.

Bahkan, pemerintah juga mengasuransikan ayam-ayam tersebut untuk menjamin penghasilan warga yang ikut program itu. Harga ayam yang tiga hingga empat kali lebih mahal dari biasanya (Rp 368 ribu per ekor) tak menyurutkan minat konsumen untuk membeli. Ini karena rasa dagingnya memang enak.

Program tersebut rupanya mampu membantu warga yang miskin di sekitar peternakan. Sebagian sudah tua dan sakit-sakitan. Sejak Maret 2016, sebanyak 400 rumah tangga dilaporkan berhasil keluar dari kemiskinan.

Baca juga: Ratusan Miliarder Jadi Anggota Partai Komunis Tiongkok

Topik:

Berita Terkini Lainnya