Ayah Ini Tempuh Jarak 30.000 Km Demi Antar Anak Kuliah

Keduanya naik mobil dari Tiongkok ke Amerika Serikat selama 108 hari.

Seorang ayah bernama Huang Haitao tak tanggung-tanggung dalam menunjukkan rasa cintanya kepada sang anak, Huang Xinyi. Ketika saatnya untuk Huang Xinyi pergi ke Amerika Serikat untuk kuliah, Huang Haitao rela mengantarnya dengan mobil dari kampung halaman mereka di Nanjing yang berlokasi di Tiongkok bagian timur.

Perjalanan itu butuh waktu 108 hari.

Ayah Ini Tempuh Jarak 30.000 Km Demi Antar Anak KuliahMashable

Mashable mengutip media lokal berbahasa Mandarin yang menyebutkan bahwa perjalanan yang ditempuh untuk sampai ke kampus Xinyi, yakni Seattle University, adalah 30.000 km. Jarak sepanjang itu harus ditempuh keduanya selama 108 hari dan melewati 26 negara.

Dari Tiongkok, negara pertama yang harus dilalui adalah Rusia. Kemudian, keduanya memasuki Eropa dengan melewati sejumlah negara termasuk Turki, Macedonia, Slovenia serta Swiss. Dari Eropa daratan, keduanya melanjutkan perjalanan ke kota Southampton, Inggris.

Ayah Ini Tempuh Jarak 30.000 Km Demi Antar Anak KuliahYangtze Evening News

Untuk menyeberangi Samudera Atlantik, ayah dan anak ini memilih naik pesawat, sementara mobilnya dikirim dengan kapal laut ke Amerika Serikat. Mereka lalu mendarat di Chicago, mengambil mobil itu, lalu meneruskan perjalanan ke Los Angeles, kemudian ke utara menuju Seattle.

Baca Juga: Demi Kembalikan Plat Motor, Pengantar Makanan Terobos Badai

Keduanya sudah merancang perjalanan itu sejak empat tahun lalu.

Ayah Ini Tempuh Jarak 30.000 Km Demi Antar Anak KuliahYangtze Evening News

Huang mengaku bahwa ia dan putrinya sudah terbiasa melakukan perjalanan-perjalanan ekstrem dan jarak jauh. Ide untuk mengantar Xinyi secara langsung ke Amerika Serikat muncul empat tahun lalu saat keduanya bepergian ke Kutub Utara.

Di sana, Huang berjanji jika Xinyi diterima di kampus di Amerika Serikat, ia akan mengantarnya dengan mobil. Setelah pengumuman dari Seattle University tiba, keduanya mulai menyiapkan visa dan dokumen-dokumen lainnya.

Huang dan Xinyi pun sampai di Seattle pada 11 September. Awalnya, pihak kampus berencana membuat acara penyambutan, tapi Huang menolaknya. "Dia datang untuk belajar, prioritas utamanya adalah untuk segera menyesuaikan diri demi kehidupan akademisnya di masa depan," ujar Huang.

Ia pun menyadari pentingnya perjalanan ini bagi keduanya. "Setelah dia menjadi mahasiswa, takkan ada banyak kesempatan di masa depan untukku menghabiskan waktu dengannya. Dia akan punya hidupnya sendiri, jadi setidaknya aku bisa mengantarnya menuju bagian hidup yang berikutnya," tegasnya.

Baca Juga: Demi Resepsi Anak, Bapak Ini Berjualan Hingga Basah Kuyup

Topik:

Berita Terkini Lainnya