Apa Itu Government Shutdown? Ini Penjelasan yang Wajib Kamu Tahu
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Washington DC, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat saat ini sedang ditutup atau yang lebih dikenal dengan istilah government shutdown. Salah satu akibatnya adalah ratusan ribu pekerja pemerintahan harus tinggal di rumah pada Senin (22/1). Lalu, apakah sebenarnya government shutdown itu? Begini penjelasannya:
1. Senat Amerika Serikat tidak bisa sepakat terkait anggaran
Pada Jumat (19/1), para anggota Senat tidak bisa memenuhi tenggat waktu untuk memutuskan anggaran pemerintah yang akan digunakan hingga pertengahan Februari. Hingga Jumat tengah malam, Senat gagal untuk sepakat terkait detil anggaran.
Upaya untuk membuka kembali perdebatan tentang anggaran gagal pada Minggu malam waktu setempat (21/1). Oleh karena itu, para pegawai pemerintahan di beberapa instansi terpaksa tidak bekerja. Tenggat waktu untuk voting kembali adalah pada Senin siang (22/1).
Baca juga: Ejek Negara Lain 'Shithole Countries', Trump Mengaku Tidak Rasis
2. Masalah kebijakan imigrasi menjadi ganjalan bagi Senat
Untuk menyetujui sebuah anggaran, Senat perlu mengumpulkan sebanyak 60 tandatangan baik dari anggota Partai Republik maupun Demokrat. Senat saat ini dikuasai oleh Republik. Akan tetapi, hasil voting pada Jumat malam adalah 50-49. Maka, anggaran tidak bisa disahkan saat itu juga.
Anggota Senat dari Demokrat menolak untuk sepakat karena persoalan kebijakan imigrasi Donald Trump. Pasalnya, ia berencana untuk mengakhiri program DACA yang selama ini melindungi para imigran tanpa dokumen resmi yang dibawa ke Amerika Serikat ketika masih anak-anak.
Jika program itu ditiadakan, maka mereka terancam dideportasi. Jumlah mereka pun tidak sedikit yaitu sekitar 700.000 orang. Demokrat bersikeras agar Trump menjamin bahwa program itu tetap dijalankan bila ingin segera mengakhiri government shutdown.
Editor’s picks
3. Kedua partai saling menyalahkan satu sama lain
Ketua Senat, Mitch McConnell, menuding Demokrat sengaja menghalangi proses anggaran sehingga pemerintah harus ditutup. Sementara itu, Demokrat menyalahkan Trump yang tak mampu melakukan kesepakatan padahal mayoritas anggota Senat merupakan anggota Partai Republik.
Sementara itu, sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Politico menunjukkan sebanyak 41 persen menyalahkan anggota Partai Republik dan Donald Trump, sedangkan ada 36 persen warga yang menilai Partai Demokrat sebagai pihak yang bertanggungjawab.
Meski begitu, tidak berarti bahwa mayoritas warga Amerika Serikat menyetujui cara Demokrat untuk meloloskan agenda mereka. Bagi masyarakat, persoalan imigrasi tidak jauh lebih penting dibandingkan menyepakati anggaran dan menghindari government shutdown.
4. Beberapa instansi pemerintah ditutup sebagai akibat dari government shutdown
Dampak dari government shutdown adalah penutupan beberapa instansi dan pelayanan pemerintah yang dianggap tidak esensial. Misalnya, taman rekreasi, perpustakaan serta museum. Jumlah pegawai yang harus tinggal di rumah pun mencapai ratusan ribu.
Sementara itu, untuk instansi dan layanan yang dianggap krusial untuk kepentingan publik, seperti lembaga keamanan negara, kantor pos, badan penanggulangan bencana, serta penjara masih tetap beroperasi seperti biasa. Militer juga wajib bertugas seperti waktu normal.
Perbedaannya, mereka yang masih harus bekerja tidak akan menerima gaji sampai anggaran yang baru disepakati. Ini karena gaji pegawai di Amerika Serikat hanya diberikan dua kali dalam sebulan yaitu pada tanggal 1 dan 15. Jika government shutdown berlangsung lebih dari tanggal 1 Februari, maka gaji mereka pun akan telat dibayarkan.
Baca juga: Keluarga Trump Terlalu Banyak, Secret Service Nunggak Gaji