Alfred Olango, Pria dengan Gangguan Mental yang Ditembak Mati oleh Polisi Amerika

Kakak Olango kepada Polisi: "Aku meminta bantuan tapi kalian malah menembak saudaraku"

Sebuah peristiwa tragis yang melibatkan warga sipil berkulit hitam dan penegak hukum di Amerika Serikat kembali terjadi. CNN International melaporkan bahwa Alfred Okwera Olango, 38 tahun, ditembak mati oleh Kepolisian El Cajon, California, pada Selasa siang (27/9/2016) waktu setempat.

Menurut Kepolisian, Alfred Olango tidak mematuhi instruksi oleh karena itu dia ditembak sebanyak 5 kali.

Alfred Olango, Pria dengan Gangguan Mental yang Ditembak Mati oleh Polisi Amerikanbcsandiego.com

Dilansir dari Fusion, awalnya pihak Kepolisian El Cajon mendapatkan panggilan telepon dari seorang wanita yang mengaku kakak Olango untuk membantu sang adik yang menderita gangguan mental.
Berdasarkan press release yang diterbitkan Kepolisian El Cajon tertanggal 27 September 2016, seorang  "sedang berjalan di jalan raya, tidak hanya membahayakan dirinya sendiri, tapi juga pengguna jalan lain". Kepolisian dengan sengaja menyembunyikan identitas Olango dan hanya merilis foto seorang lelaki kulit hitam berdiri menghadap polisi yang mengeluarkan senjata.

Di press release tersebut juga disebutkan Olangi menolak mematuhi instruksi-instruksi yang diberikan salah satu polisi untuk mengangkat tangannya. Olango terus meletakkan kedua tangan di dalam saku celananya. Karena itulah polisi tersebut mengarahkan senjatanya ke arah Olango sambil terus memberikan instruksi.

Polisi kedua yang mendatangi lokasi langsung mengeluarkan taser (sebuah senjata elektrik dengan kawat yang bila ditembakkan ke subyek akan menyebabkan kelumpuhan sementara -red). Menurut polisi, Olango mencoba mengeluarkan suatu obyek dari sakunya. Berikutnya polisi kedua menembakkan senjatanya beberapa kali, mengenai Olango. Setelah dibawa ke rumah sakit, dia meninggal dunia.

Media lokal San Diego Union Tribune memberitakan ada sejumlah saksi yang mendengar suara tembakan sebanyak 5 kali. Mereka juga menyebutkan bahwa saat Olango ditembak, dia sudah mengangkat tangannya. Namun, polisi membantah hal tersebut.

Sebuah video yang direkam amatir oleh salah satu saksi menunjukkan Olango mengarahkan suatu obyek ke arah polisi. Kepala Kepolisian El Cajon, Jeff Davis, kemudian mengklarifikasi bahwa Olango ternyata tidak bersenjata ketika insiden terjadi. CNN International memberitakan bahwa obyek yang dikeluarkan Olango adalah sebuah rokok elektrik.

Baca Juga: Jangan Panggil Aku Cina, Pribumi atau Pendatang. Panggila Aku Indonesia!

Alfred Olango menderita gangguan mental.

Alfred Olango, Pria dengan Gangguan Mental yang Ditembak Mati oleh Polisi Amerikabusinessinsider.com

Ketika kakak Olango menelepon polisi, dia sudah menyebutkan bahwa Olango sedang tidak sehat karena memiliki gangguan mental. Dalam sebuah video yang beredar di Facebook -- kemudian menyebar ke berbagai media -- seseorang merekam sang kakak yang menangis di lokasi kejadian setelah mengetahui polisi menembak Olango hingga mati.

Di video berikut ini kakak Olango berkata bahwa dia sangat menyesal telah menelepon polisi.

Aktivis dan warga sekitar langsung melakukan protes atas tragedi ini.

Alfred Olango, Pria dengan Gangguan Mental yang Ditembak Mati oleh Polisi Amerikayahoo.com

Protes untuk mengungkap identitas polisi yang menembak Olango semakin kencang. Para demonstran sempat memblokir jalan sekitar kantor kepolisian. Mereka tidak mempercayai pengadilan setempat akan menginvestigasi kepolisian berkaitan dengan kasus ini.

Demonstran menganggap Kepolisian El Cajon adalah pengecut karena hanya merilis sebuah foto dimana Olango mengeluarkan sesuatu yang ternyata bukanlah senjata. Rasa frustasi demonstran bisa dipahami sebab sepertinya polisi sengaja ingin membentuk opini publik bahwa tindakan Olango menjustifikasi keputusan polisi untuk menembaknya sebanyak 5 kali.

Salah seorang demonstran juga mempertanyakan apakah perlu menembak seseorang yang jelas-jelas mengalami gangguan mental dan tidak bersenjata sebanyak 5 kali. Tuntutan terhadap transparansi kepolisian semakin memuncak, utamanya menyangkut keputusan kapan dibenarkan menembak seseorang.

Alfred Olango adalah pria kulit hitam kedua yang ditembak polisi Amerika Serikat dalam seminggu.

Alfred Olango, Pria dengan Gangguan Mental yang Ditembak Mati oleh Polisi Amerikaibtimes.co.uk

Sebelumnya, seorang polisi menembak mati Keith Scott di Charlotte, North Carolina. Seperti dalam kasus Olango, banyak warga dan aktivis yang memprotes tragedi tersebut dan menuntut adanya keadilan untuk Scott dan keluarganya.

Kasus Keith Scott juga diselimuti rasa tidak percaya warga Amerika Serikat, terutama komunitas kulit hitam, bahwa Scott melakukan sebuah tindakan mengancam yang layak ditindaklanjuti polisi dengan menembaknya sebanyak 4 kali hingga meninggal.

Begitu mudahnya polisi Amerika Serikat untuk menembak warga kulit hitam melahirkan prasangka bahwa isu rasial sedang dimainkan oleh penegak hukum. Meski demikian, masih perlu banyak informasi yang harus diungkap oleh kepolisian untuk memperoleh kejelasan mengenai peristiwa-peristiwa tragis ini. 

Rest in peace Scott. Rest in peace Olango.

Baca Juga: Film-film yang Mengisahkan Betapa Mengerikannya Perbedaan Ras di Amerika Serikat

Topik:

Berita Terkini Lainnya