5 Fakta Soal Mahatma Gandhi yang Tak Banyak Diketahui Publik

Dari Satyagraha hingga partisi antara Pakistan dan India...

New Delhi, IDN Times - Mohandas Karamchand Gandhi atau yang lebih dikenal dengan Mahatma Gandhi adalah salah satu tokoh sejarah paling legendaris. Perjuangan laki-laki yang lahir pada 2 Oktober 1869 itu mampu membebaskan India dari cengkeraman kolonialisme Inggris. 

1. Gandhi adalah tokoh anti-kekerasan yang dibunuh dengan kekerasan

5 Fakta Soal Mahatma Gandhi yang Tak Banyak Diketahui PublikGQ India

Gandhi ditembak mati oleh seorang aktivis nasionalisme Hindu bernama Nathuram Godse saat ia berjalan menuju tempat ibadah di New Delhi pada 30 Januari 1948. Si pembunuh menembakkan tiga peluru tepat ke arah dada dan perut Gandhi. Tak berapa lama kemudian ia menghembuskan nafas terakhir.

Investigasi oleh kepolisian dan proses hukum di persidangan menghasilkan kesimpulan bahwa Godse bukan satu-satunya orang yang terlibat dalam kematian Gandhi. Tujuh orang lainnya dinyatakan bersalah. Godse dan rekannya, Narayan Apte, dijatuhi hukuman gantung pada 1949.

Dikutip dari Hindustan Times, Godse mengaku kepada pengadilan bahwa ia menentang kebijakan perdana menteri pertama India, Jawaharlal Nehru, yang menurutnya "membawa keburukan dan kerusakan kepada jutaan warga Hindu". Menurut Godse, "kebijakan tersebut ada karena kehadiran Gandhi".

Baca juga: Martin Luther King Jr. dan Perjuangan Melawan Rasisme

2. Gandhi menilai India seharusnya menjadi negara yang dianggap rumah oleh semua agama

5 Fakta Soal Mahatma Gandhi yang Tak Banyak Diketahui Publikbiography.com

Kematian Gandhi tak bisa dilepaskan dari prinsip yang dipegangnya selama hidup. Laki-laki yang berasal dari kota kecil Porbandar itu memiliki visi bahwa India harus jadi negara sekuler. Matthew Bain dari Gandhi Foundation menulis dengan cukup dalam tentang prinsip ini.

India, bagi Gandhi, semestinya menjadi "sebuah tempat di mana nilai-nilai dan pikiran keagamaan dirayakan dan dihormati dalam semua aspek kehidupan, baik secara publik maupun privat, tapi tak boleh ada satu agama pun yang diizinkan mendominasi lainnya".

"Aku percaya pada kebenaran fundamental dari semua agama di dunia. Aku percaya itu dianugerahkan Tuhan dan aku percaya itu penting untuk masyarakat yang menerima pengungkapan agama tersebut. Dan aku percaya bahwa jika kita bisa membaca kitab suci dari semua keyakinan berbeda dari sudut pandang para penganutnya, kita akan menemukan agama-agama itu pada dasarnya satu dan saling menolong satu sama lain," kata Gandhi.

3. Jiwa aktivisme Gandhi lahir berkat bantuan sang ibu yang mengajarkan anti-kekerasan

5 Fakta Soal Mahatma Gandhi yang Tak Banyak Diketahui Publikinstagram.com/Life

Menurut situs history.com, karakter pasifis dan anti-kekerasan yang melekat kuat pada diri Gandhi diajarkan oleh sang ibu yang sangat relijius. Ia mengajari Gandhi tentang Jainisime, sebuah agama di India yang mengadvokasi anti-kekerasan.

Sementara itu, komitmennya untuk memerangi ketidakadilan melalui jalan damai muncul saat ia bekerja di Afrika Selatan mulai 1893. Ia dan pekerja migran asal India lainnya jadi target rasisme. Pada suatu hari, ia dipaksa pergi dari gerbong kereta kelas satu dan diturunkan begitu saja.

Satu karakter Gandhi yang menjadikannya inspirasi bagi banyak orang adalah keyakinannya pada gerakan anti-kekerasan. Caranya menentang penjajahan Inggris, misalnya, bukan melalui angkat senjata, melainkan dengan berpuasa. Ini dilakukannya saat dipenjara oleh pemerintah Inggris pada 1932. 

4. Gandhi menyebut cara berjuangnya sebagai Satyagraha

5 Fakta Soal Mahatma Gandhi yang Tak Banyak Diketahui Publikhistory.com

Menurut Gandhi, Satyagraha adalah "cara hidup yang berdasarkan cinta dan kasih sayang". Ini menjadi dasar dari gerakan anti-kekerasan yang membuatnya menjadi tokoh penting dalam sejarah. Satyagraha terdiri dari dua cara.

Pertama, ketidakpatuhan sipil dengan melanggar aturan sebagai bentuk protes terhadap ketidakadilan. Dengan cara ini, ia siap untuk dipenjara karena sesuatu yang ia pedulikan. Kedua, non-kooperasi yang berarti ia menolak untuk bekerja sama dengan pihak musuh. Salah satu caranya adalah dengan protes terus-menerus.

5. Beberapa pihak meyakini Gandhi terlibat dalam partisi India dan Pakistan

5 Fakta Soal Mahatma Gandhi yang Tak Banyak Diketahui PublikAP Photo via Quartz

Meski jalan damai menjadi pilihan Gandhi untuk berjuang melawan penjajahan dan ketidakadilan, tapi tak sedikit yang menilai ia memiliki andil dalam terbaginya India dan Pakistan. Ini mengingatkan kembali pada alasan yang dipakai dalang pembunuhan Gandhi.

Pemerintah Inggris mengetahui bahwa tensi antara kelompok Hindu dan Muslim di India sangat kuat. Maka, mereka mencoba untuk mengadu-domba keduanya. Ini yang sangat ditentang oleh Gandhi sebab baginya Islam dan Hindu harus hidup berdampingan.

Foreign Affairs menjelaskan detil bagaimana kelompok nasionalis Hindu yakin Gandhi tidak membela mereka. Ironisnya, bagi para elit Muslim, ia justru mendukung penganut Hindu yang ditunjukkan dengan caranya berpakaian dan obsesinya untuk melindungi sapi sebagai hewan sakral.

Bahkan, nama Mahatma—berarti "jiwa besar"—berasal dari terminologi Hindu. Pada 1920, seorang pemimpin Kongres India yang sekuler bernama Jinnah menentang penggunaan idiom keagamaan oleh Gandhi dalam gerakan politiknya.

Ia menilai itu melahirkan polarisasi di masyarakat yang sudah terpecah-belah. Foreign Affairs menuliskan bahwa,"Partisi adalah hasil dari kegagalan kumulatif dari para elit Hindu dan Muslim untuk menemukan solusi memuaskan untuk dilema ini."

Pada 1947, kelompok minoritas Muslim mendeklarasikan berdirinya negara Pakistan. Di tahun yang sama, mayoritas penganut Hindu tetap berada di India. Hingga hari ini, kedua negara masih saling bermusuhan.

Baca juga: Setelah 48 Tahun, Soe Hok Gie Tetap Jadi Aktivis Idola Anak Muda

Topik:

Berita Terkini Lainnya