Kisah 26 Pelaut yang Rela Makan Tikus saat Empat Tahun Disandera Perompak Somalia

Empat sandera adalah WNI

Sabtu kemarin (22/10/2016) 26 pelaut yang disandera perompak Somalia akhirnya bebas. Mereka adalah kru dari FV Naham 3 berbendera Oman dan ditawan selama empat tahun. Ini adalah penyanderaan dengan durasi terlama kedua yang dilakukan perompak Somalia. Kondisi yang menyedihkan harus mereka alami selama menjadi sandera. Salah satu pelaut, Arnel Balbero dari Filipina, menceritakan tragisnya kisah mereka kepada BBC.

Untuk bertahan hidup, para sandera rela memakan apa saja, termasuk tikus.

Kisah 26 Pelaut yang Rela Makan Tikus saat Empat Tahun Disandera Perompak SomaliaEPA via bbc.com

Arnel Balbero mengisahkan bahwa perlakuan yang mereka terima selama empat tahun itu membuat dia dan kawan-kawannya merasa seperti zombie. Para perompak Somalia hanya memberikan mereka sedikit air untuk minum. Bahkan, mereka harus rela makan apapun, termasuk tikus. 

Arnel mengaku para sandera memasak tikus-tikus itu di hutan. Dia berkata bahwa perompak-perompak Somalia memperlakukan mereka seperti binatang. Karena mengalami peristiwa tragis sedemikian lamanya itu Arnel berujar bahwa sulit baginya membayangkan menjalani kehidupan sehari-hari lagi.

Dua sandera meninggal.

Kisah 26 Pelaut yang Rela Makan Tikus saat Empat Tahun Disandera Perompak SomaliaAP via bbc.com

BBC menyebutkan bahwa pada tahun 2014, ada satu video yang dirilis perompak Somalia sebagai upaya negosiasi. Di video itu, nampak seorang pria yang kemudian diidentifikasi sebagai Shen Jui-chang, warga negara Taiwan. 

Dia berujar bahwa tidak ada air dan makanan memadai di tempat penyanderaan. Perompak juga tidak menyediakan obat-obatan karena mereka tidak memiliki uang. Berdasarkan informasi dari Shen Jui-chang, begitulah dua orang anggota kapal FV Naham 3 meninggal dengan sia-sia.

Baca Juga: Seorang Pastor Terbunuh dalam Penyanderaan Gereja di Perancis

Dari 26 orang, empat diantaranya adalah WNI.

Kisah 26 Pelaut yang Rela Makan Tikus saat Empat Tahun Disandera Perompak SomaliaEPA via bbc.com

Berdasarkan informasi dari Oceans Beyond Piracy, para kru kapal FV Naham 3 berasal dari Kamboja, Tiongkok, Indonesia, Filipina, Taiwan dan Vietnam. Mereka disandera perompak Somalia pada tanggal 26 Maret 2012 dekat Seychelles, Afrika Timur. Awalnya, FV Naham 3 beranggotakan 29 awak. Namun, satu dari mereka meninggal saat penyerangan terhadap kapal terjadi.

Menlu Retno Marsudi menyatakan tidak ada uang tebusan yang dibayar kepada perompak Somalia.

Kisah 26 Pelaut yang Rela Makan Tikus saat Empat Tahun Disandera Perompak SomaliaSuwandy/ANTARA FOTO

Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia sendiri memberi pernyataan bahwa ada empat WNI diantara 26 orang sandera tersebut, yakni, Sudirman, Supardi, Ade Manurung dan Nelson Pesirero. Saat ini keempatnya ada di KBRI Nairobi, Kenya, dan sedang diperiksa kesehatannya. Mereka, bersama dengan 22 lainnya, saat ini berada di Nairobi, Kenya, dan akan segera dipulangkan ke negara masing-masing.

Menlu Retno Marsudi juga menegaskan bahwa tidak ada uang tebusan yang dibayarkan agar para sandera dibebaskan. Menurut keterangannya, upaya pembebasan 26 kru kapal itu dilakukan sejak lama, tapi prosesnya rumit. Sebabnya adalah negosiasi kompleks antara Somalia, negara-negara asal para pelaut, serta beberapa organisasi sipil.

Baca Juga: Penyanderaan WNI di Filipina: Kapal TB Charles Sempat 2 Kali Dibajak

Topik:

Berita Terkini Lainnya