Tiga Perempuan Tuntut Trump Diinvestigasi Terkait Pelecehan Seksual

Presiden kan tidak kebal hukum, ya?

New York, IDN Times - Sejumlah perempuan mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang dilakukan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump. Namun, tak pernah ada tindakan lebih lanjut untuk mencari tahu apakah klaim tersebut benar atau tidak. Kini, tiga perempuan yang juga mengklaim hal yang sama menuntut Trump untuk diinvestigasi.

Sebaliknya, Trump dan Gedung Putih menuduh mereka berbohong.

Tiga Perempuan Tuntut Trump Diinvestigasi Terkait Pelecehan SeksualANTARA FOTO/REUTERS/Carlo Allegri

Ketiga perempuan yang menuntut investigasi terhadap Trump itu adalah Samantha Holvey, Rachel Crooks dan Jessica Leeds. Pengakuan ketiganya terjadi selama kampanye pemilihan presiden 2016 lalu. Dikutip dari The Guardian, Crooks dan Leeds menuduh Trump mencium dan meraba tubuh mereka tanpa izin.

Sedangkan Holvey mengklaim Trump memaksa masuk ke ruang ganti Miss Universe saat ia masih jadi salah satu pemilik kontes kecantikan itu. Hanya saja, Trump dan Gedung Putih menolak tudingan itu dan menyebut semuanya sebagai "fake news" atau berita bohong.

Juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders bahkan menegaskan bahwa para perempuan yang menuduh Trump sebagai pelaku pelecehan seksual sebagai pembohong. Pernyataan Sanders itu menunjukkan bahwa posisi resmi Gedung Putih bukan untuk mencari tahu kebenaran klaim pelecehan seksual, melainkan untuk membela Trump.

Baca juga: Para Korban Pelecehan Seksual Digelari "TIME Person of the Year"

Ketiga perempuan itu menilai tak adil bila Trump tak diinvestigasi.

Tiga Perempuan Tuntut Trump Diinvestigasi Terkait Pelecehan SeksualANTARA FOTO/REUTERS/Yuri Gripas

Holvey, Crooks dan Leeds tengah berupaya untuk membuat cerita mereka didengar publik. Ini mengingat pelecehan seksual di bawah gerakan #MeToo sedang mencapai momentum penting. Hal ini tak terjadi pada 2016 lalu.

"Mari kita coba babak kedua. Situasinya berbeda sekarang, mari coba lagi," ujar Holvey kepada pembawa acara Megyn Kelly pada program Today Show di sebuah stasiun televisi. Ia menilai bahwa Trump seharusnya juga diinvestigasi atas tuduhan pelecehan seksual yang dilayangkan oleh lebih dari 10 orang perempuan.

Pasalnya, kata Holvey, politisi lain yang juga diduga terlibat skandal yang sama memiliki nasib lain dari Trump. Contohnya, senator asal Minnesota bernama Al Franken. Ia harus menjalani investigasi dari komite etik sebelum akhirnya mengundurkan diri.

Kemudian, ada dua anggota DPR bernama Trent Franks dan John Conyers yang juga mengundurkan diri karena persoalan yang sama. "Aku pikir hanya akan adil bila Trump juga diinvestigasi," kata Holvey. "Investigasi oleh Kongres barangkali adalah satu-satunya hal yang kami minta." 

Ketika ditanya tentang gerakan #MeToo, Leeds mengaku ingin agar itu terus berlanjut. "Aku berharap ini akan menghasilkan tekanan yang cukup kepada Kongres untuk menyelesaikannya tak hanya di kalangan anggota mereka sendiri, tapi juga presiden," tegas Leeds.

Mereka pun menggarisbawahi bahwa cerita perempuan yang menjadi korban pelecehan seksual harus didengar. "Kami tak minta perhatian. Tak ada dari kami yang nyaman dengan ini. Kami hanya warga biasa. Kami berusaha keluar dan mencoba menunjukkan kepada Amerika siapa laki-laki ini dan bagaimana ia memandang perempuan—lalu mereka berkata,'Kami tak peduli,' itu menyakitkan," tambahnya.

Baca Juga: Hinaan 'Wanita Menjijikkan' Trump ke Hillary Clinton Jadi Kampanye Feminis di Internet

Topik:

Berita Terkini Lainnya