3 Miliar Akun Diretas, Yahoo Hadapi Tuntutan Hukum

Jumlah tersebut adalah yang terbesar dalam sejarah.

Verizon Communications, perusahaan pemilik Yahoo mengungkap ada tiga miliar akun penggunanya yang diretas dalam pencurian data pada 2013. Jumlah tersebut adalah yang terbesar dalam sejarah. Yahoo pun menghadapi sejumlah tuntutan hukum class-action dari pemilik akun dan para pemegang saham.

Sebelumnya, Yahoo mengatakan ada satu miliar akun yang diretas.

3 Miliar Akun Diretas, Yahoo Hadapi Tuntutan HukumYahoo

Temuan baru Verizon itu meningkat sebanyak tiga kali lipat dari estimasi mereka sebelumnya. Pada Desember 2016, Yahoo mengatakan ada satu miliar akun yang telah menjadi target peretasan. Verizon yang baru menyelesaikan proses akuisisi Yahoo empat bulan lalu harus turut menghadapi tuntutan hukum dari pihak-pihak yang merasa dirugikan.

Sejauh ini, sudah ada setidaknya 41 tuntutan hukum terhadap Yahoo yang diajukan di sejumlah pengadilan di Amerika Serikat. John Yanchunis, pengacara yang mewakili beberapa pengguna Yahoo, mengatakan hakim pengadilan federal masih ingin mengumpulkan lebih banyak bukti. Namun, menurut dia, informasi terbaru yang diungkap Verizon sudah cukup.

Baca juga: HBO Diretas, Naskah Game of Thrones Diduga Dicuri

Ada kekhawatiran bahwa akun lain juga ikut diretas.

3 Miliar Akun Diretas, Yahoo Hadapi Tuntutan HukumRawpixel via Unsplash

Dikutip dari The New York Times, tak ada yang tahu pasti nasib akun-akun tersebut setelah diretas. Namun, suatu kelompok peretas di Eropa Timur secara diam-diam menawarkan untuk menjual informasi kepada Yahoo. Setidaknya ada tiga pembeli akun yang diketahui.

Dua di antaranya menggunakan akun curian untuk mengirimkan spam, sedangkan satu lagi untuk melakukan kegiatan mata-mata. Masing-masing salinan lengkap database itu dihargai Rp 4 miliar. Tak sedikit pihak yang khawatir terhadap nasib akun-akun lainnya.

Pasalnya, banyak pengguna Yahoo yang menggunakan kata kunci yang sama untuk beberapa akun sekaligus sehingga ada kemungkinan bukan hanya akun Yahoo yang terkena dampak. "Sebagian besar orang memakai password yang sama atau berbagai versi dari password itu maka semakin mudah diretas," kata seorang petinggi startup yang bergerak di bidang keamanan.

Baca juga: Email David Beckham Diretas, Pelaku Minta Tebusan Rp 16 Miliar

Topik:

Berita Terkini Lainnya