Program 100 Hari Pertama Donald Trump Sebagai Presiden AS yang Mengejutkan Semua Pihak

Apa rencananya?

Kemenangan Donald Trump menjadi kejutan dunia. Trump mengungguli Hillary Clinton dengan perolehan electoral college sebesar 247 berbanding 215. Dibutuhkan minimal 270 electoral college untuk meraih tiket sebagai Presiden Amerika Serikat ke-45. Saat masih kampanye, Trump yang didukung Partai Republik telah melakukan kontrak politik dengan rakyat Amerika. Kontrak ini rencananya bakal termuat dalam program 100 hari pertama kerjanya. 

Program 100 Hari Pertama Donald Trump Sebagai Presiden AS yang Mengejutkan Semua PihakMike Segar/Reuters/ANTARA FOTO

Dikutip ABC News, (10/11), Donald Trump akan memberi proteksi yang ketat di Amerika. Dia juga akan memberlakukan sistem lama, antara pribumi dan pendatang. Para ahli telah memperingatkan Trump bahwa rencana itu akan merusak ekonomi Amerika. Hal ini karena akan ada banyak orang yang hengkang dari Negeri Paman Sam. Sehingga AS akan berpotensi kehilangan pasar tenaga kerja.

Rencana program 100 hari pertama Trump kerja sebagai presiden.

Program 100 Hari Pertama Donald Trump Sebagai Presiden AS yang Mengejutkan Semua PihakCarlo Allegri/Reuters/ ANTARA FOTO

Trump akan memulai kerja dengan mendeportasi imigran gelap dengan catatan kriminal. Trump membeberkan bahwa ada sekitar 2 juta jiwa imigran gelap di Amerika yang akan mendapat catatan kriminal, semacam surat tilang dan kemudian dideportasi.

Trump juga berjanji untuk mereformasi pemerintahan. Dia meniru pemimpin legendari Amerika Serikat, Abraham Lincoln yang berpidato ingin menyatukan kembali Amerika. Trump menjanjikan untuk mengembalikan pemerintahan dari, oleh, dan untuk rakyat.

Trump akan melakukan amandemen konstitusi di negara Amerika. Kemudian mengatur batasan masa jabatan anggota kongres. Termasuk melarang pejabat kongres menjadi pelobi. Dia juga mengancam pembekuan karyawan federal untuk mengurangi tenaga kerja.

Baca Juga: Survei: 90% Orang Indonesia Membenci Donald Trump, Ini Alasannya!

Program 100 Hari Pertama Donald Trump Sebagai Presiden AS yang Mengejutkan Semua Pihak Jonathan Erns/REUTERS/ANTARA FOTO

Di sektor perdagangan, Trump bakal menyiapkan perbatasan ekonomi Amerika. Dia akan mengumumkan niatnya untuk negosiasi ulang terkait pernjanjian perdagangan bebas Amerika Utara, dengan Kanada, dan Meksiko.

Dia akan membatalkan partisipasi dalam Tran-Pacific Partnership, pengaturan perdagangan yang kontroversial dengan 12 negara. Hal ini menurutnya bertujuan untuk memperdalam hubungan ekonomi antara negara-negara. Termasuk pemotongan tarif dan mendorong perdagangan untuk meningkatkan pertumbuhan. Namun hal tersebut dikecam banyak pihak karena dikhawatirkan akan mengintensifkan persaingan antara tenaga kerja negara-negara.

Dalam kebijakan luar negeri, Trump tidak menjamin perlindungan ke negara-negara yang masuk dalam NATO. Dia juga mengincar Presiden Suriah, Bashar Al-Assad dan akan mengebom Suriah sampai ke akarnya.

Trump juga akan membangun dinding di setiap perbatasan.

Program 100 Hari Pertama Donald Trump Sebagai Presiden AS yang Mengejutkan Semua PihakMike Segar/Reuters ANTARA FOTO

Trump juga memperketat masuknya pengungsi dari negara yang sedang dilanda perang seperti Suriah. Dua tahun mereka harus di screening terlebih dahulu sebelum diizinkan masuk ke Amerika Serikat.

Calon presiden yang pernah menjadi produser dan host acara reality show berjudul The Apprentice itu juga akan mendorong undang-undang pembangunan dinding di sepanjang perbatasan selatan Amerika Serikat dan akan menagih biayanya pada pemerintah Meksiko. Donald Trump kedepannya juga akan mereformasi Gedung Putih.

Dia juga akan memerintahkan panglima angkatan bersenjata Amerika yang tertinggi bulan Maret 2017 untuk mengirimkan 20.000 hingga 30.000 pasukannya untuk memerangi ISIS jika diperlukan. Presiden dari partai Republik itu juga berencana akan membatalkan semua kebijakan eksekutif, memorandum dan perintah presiden yang diterbitkan oleh Presiden Obama.

Baca Juga: Donald Trump Sedang Unggul dalam Pemilu, Ini Reaksi Warga Amerika!

Topik:

Berita Terkini Lainnya