Permohonan Pelat Nomor “IM GOD” Ditolak, Pengusaha Ini Gugat Pejabat

Apa pendapatmu?

Ada-ada saja yang dilakukan pria ini. Seorang ateis Amerika menggugat para pejabat Kentucky, Amerika Serikat hanya karena mereka menolak permohonan nomor plat mobil yang bisa terbaca "IM GOD" atau yang berati “Saya adalah Tuhan”.

Permohonan Pelat Nomor “IM GOD” Ditolak, Pengusaha Ini Gugat Pejabatnydailytimes via Facebook.com

Dikutip The Guardian, (24/11), pria bernama Bennie Hart ini mengatakan maksud dari pilihan atas plat mobilnya adalah untuk menunjukkan kemustahilan untuk menyanggah siapa pun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Namun, para pejabat transportasi di negara bagian menetapkan bahwa plat nomor itu bisa mengalihkan perhatian para pengemudi lainnya dan bisa menimbulkan masalah kedepannya.

Menutut kebebasan sipil atau memaksakan kehendak?

Permohonan Pelat Nomor “IM GOD” Ditolak, Pengusaha Ini Gugat Pejabataclu.org

Para pegiat kebebasan sipil kemudian mengajukan kasus Hart secara hukum. Hart mengatakan bahwa dirinya sudah memiliki plat mobil yang sama saat tinggal di Negara Bagian Ohio selama 12 tahun dan tidak mempunyai masalah apapun dengan plat mobilnya.

Dia menegaskan bahwa dia hanya ingin memiliki kesempatan yang sama untuk memilih pesan pribadi untuk plat mobil saya seperti halnya para pengemudi lain. Menurutnya tidak ada yang cabul atau vulgar tentang pandangan bahwa keyakinan agama merupakan interpretasi pribadi.

Baca Juga: Menantu Trump Akan Jadi Sosok Penting dalam Perdamaian Timur Tengah, Mampukah?

Selain itu, Persatuan Kebebasan Sipil Amerika di Kentucky (American Civil Liberties Union of Kentucky ACLU-KY) dan Yayasan Merdeka dari Agama (Freedom From Religion Foundation) mendukung aksi pria ini. Mereka mengajukan gugatan hukum atas nama Hart terhadap Menteri Transportasi Kentucky Greg Thomas dengan azas kebebasan berbicara.

Permohonan Pelat Nomor “IM GOD” Ditolak, Pengusaha Ini Gugat PejabatRaymudo Ruiz/AP via The Guardian

Direktur hukum ACLU-KY William Sharp mengatakan bahwa di bawah Amandemen Pertama Amerika Serikat, para pejabat pemerintah tidak memiliki wewenang untuk menyensor pesan-pesan hanya karena tidak menyukainya.

Salah satunya adalah plat nomor-nomor pilihan pribadi. Pasalnya itu semua merupakan bentuk ekspresi individu yang sama-sama layak mendapat perlindungan Amandemen Pertama. Pihak otoritas transportasi Kentucky pun menolak untuk mengomentari kasus ini.

Terkait kasus ini, apa pendapatmu?

Baca Juga: 7 Kota Terpanas di Dunia Ini Justru Bikin Kita Mau Liburan ke Sana

Topik:

Berita Terkini Lainnya