Laku Rp 140 Miliar, Lukisan Pelukis Abad 17 Ini Ternyata Palsu!

Mulai marak pemalsuan karya pelukis terkenal

Siapa yang menyangka bahwa lukisan yang diperkirakan karya seniman Belanda Frans Hals dengan harga 10,8 juta dolar AS atau setara 140,7 miliar rupiah telah dinyatakan palsu oleh rumah lelang Sotheby’s. Rumah lelang tersebut menjual lukisan kepada seorang pembeli dari Amerika Serikat yang identitasnya dirahasiakan pada pertengahan tahun 2011.

Laku Rp 140 Miliar, Lukisan Pelukis Abad 17 Ini Ternyata Palsu!An Unknow Man - Dokumen Sotheby's via bbc.com

Dilansir BBC News, (7/10), Sotheby's melakukan uji pigmentasi yang akhirnya menyimpulkan bahwa lukisan berjudul An Unknown Man itu tak diragukan lagi palsu dan bukan karya Hals. Dikatakan oleh Sotheby's bahwa serangkaian uji pigmentasi menunjukkan adanya kehadiran material-material modern yang digunakan dalam lukisan sedemikian rupa sehingga lukisan tersebut tidak mungkin dibuat pada abad ke-17.

Baca Juga: Foto Viral Pembantu Indonesia yang Duduk Terpisah Dengan Majikan Ini Jadi Perhatian Dunia. 

Laku Rp 140 Miliar, Lukisan Pelukis Abad 17 Ini Ternyata Palsu!oceansbridge.com

Skandal pemalsuan tersebut terkuat menyusul penyitaan lukisan Venus awal tahun ini. Disebutkan karya tersebut dibuat tahun 1531 dan diatribusikan dibuat oleh Lucas Cranach, seorang seniman Renaisans. Setelah dimiliki oleh Pangeran Liechtenstein, lukisan itu disita oleh otoritas Perancis untuk dipamerkan di daerah Aix-en-Provence.

Laku Rp 140 Miliar, Lukisan Pelukis Abad 17 Ini Ternyata Palsu!Sotheby's - dailymail.co.uk

Pihak berwenang menyitanya setelah muncul klaim lukisan tersebut palsu. Ternyata sumber lukisan Hals dan Cranach sama sehingga Sotheby’s mengambil kanvasnya untuk diteliti atas izin pembeli dan penjual sebelumnya. Sotheby’s pun akhirnya membatalkan penjualannya dan membayar kembali konsumen sepenuhnya.

Banyak pemalusan dan pembajakan yang terjadi.

Laku Rp 140 Miliar, Lukisan Pelukis Abad 17 Ini Ternyata Palsu!plus.google.com/Dhanu N Putra

Ketua Prodi Magister dan Doktor Hukum Universitas Pelita Harapan (UPH), Henry Sulistyobudi mengatakan bahwa pemalsuan atau pembajakan ternyata banyak terjadi pada lukisan karya seniman ternama.

Hal tersebut jelas sangat mengkhwatirkan bagi para seniman atau pelukis yang ingin mempopulerkan karyanya. Pemalsuan ternyata tidak hanya terjadi saat pelukisnya sudah meninggal tapi juga saat mereka masih hidup. Hal ini jelas menandakan para pemalsu tidak merasa takut atas tindakannya.

Salah satu alasan timbulnya lukisan palsu karena minat masyarakat yang tinggi. Apalagi lukisan yang mengatasnamakan karya pelukis hebat. Hal ini jelas akan memengaruhi harga yang ditawarkan ke masyarakat juga.

Para kolektor juga bisa menjadi potensi adanya reproduksi lukisan. Terlebih lagi bagi mereka yang menyimpan lukisan asli. Dari sini, mereka bisa saja timbul keinginan untuk memperbanyak mengingat tawaran yang tinggi di lapangan. Keinginannya ini dapat terwujud apalagi saat menemukan pelukis yang jago menjiplak yang dapat dimanfaatkan kemampuan melukisnya.

Baca Juga: Kamu Punya Warna Kulit Sawo Matang? Coba Tips Ini Sebelum Membeli Lipstik!

Topik:

Berita Terkini Lainnya