Kabarkan Berita Salah Soal Kematian Ratu Inggris, Jurnalis Ini Terancam Sanksi!

Karena nila setitik rusak susu sebelanga

Lembaga penyiaran publik Inggris, BBC, terpaksa harus meminta maaf usai salah seorang jurnalisnya menyebarkan kabar lewat akun Twitter-nya bahwa Ratu Elizabeth II meninggal dunia.

Dilansir The Independent, Ahmen Khawaja, nama jurnalis penyebar berita tersebut tidak sadar bahwa laporan yang dia saksikan di studio BBC adalah sebuah latihan rutin liputan jika sang Ratu memang benar-benar meninggal dunia. Saat melakukan latihan ini, sebenarnya semua staf BBC dilarang menyebarkan berita tersebut lewat media sosial.

Kabarkan Berita Salah Soal Kematian Ratu Inggris, Jurnalis Ini Terancam Sanksi!mirror.co.uk

Setelah menyadari kesalahannya, Khawaja langsung menghapus kicauan awalnya dan meminta maaf. Akan tetapi sang jurnalis pastinya bakal mendapatkan hukuman atas tindakannya yang tidak sopan tersebut. Celakanya, saat meralat kicauannya, Khawaja juga mengabarkan Ratu Elizabeth saat ini tengah dirawat di RS King Edward VII. Sang Ratu memang benar-benar memeriksakan kesehatannya di rumah sakit itu pada Rabu (15/6) pagi.

Kicauan Khawaja ini langsung membuat pihak Istana Buckingham kebakaran jenggot dan terpaksa membuat pengumuman resmi bahwa Ratu dalam kondisi baik dan kedatangannya ke rumah sakit hanyalah jadwal resmi pemeriksaan kesehatan.

Kabarkan Berita Salah Soal Kematian Ratu Inggris, Jurnalis Ini Terancam Sanksi!india.com

Baca Juga: Facebook Prediksi Masa Depan Media Sosial akan Dirajai oleh Video, Video dan Video!

Beberapa saat kemudian, Khawaja mengklaim bahwa insiden kabar kematian Ratu Elizabeth itu adalah sebuah guyonan karena teleponnya tertinggal di rumah. Tetapi tidak lama kemudian, dia menghapus semua kicauannya kecuali yang berisi bahwa kabar soal kematian Ratu adalah sebuah kesalahan.

BBC langsung mengirimkan permintaan maaf secara resmi.

Kabarkan Berita Salah Soal Kematian Ratu Inggris, Jurnalis Ini Terancam Sanksi!tribunews.com

Dalam sebuah latihan untuk pemberitaan obituari, sebuah kicauan secara tak sengaja terkirim dari akun seorang jurnalis BBC yang menyebut salah seorang anggota keluarga kerajaan sedang sakit. Kicauan tersebut juga sudah dihapus dan BBC telah meminta maaf kepada pihak yang diberitakan. Hal tersebut diungkapkan dalam pernyataan resmi BBC.

Dalam pernyataannya, memang BBC tak menyinggung soal kabar kematian Ratu Elizabeth, tetapi seorang sumber membenarkan manajemen BBC mengetahui bahwa Khawaja mengirim kicauan tersebut.

Kabarkan Berita Salah Soal Kematian Ratu Inggris, Jurnalis Ini Terancam Sanksi!twitter.com

BBC secara reguler memang menggelar latihan ini supaya para jurnalisnya bisa mengabarkan berita dengan benar jika Ratu Elizabeth II benar-benar meninggal dunia. Sebenarnya, kejadian ini bukan yang pertama kalinya. Pasalnya pada tahun 2010 silam, seorang penyiar radio BBC mengabarkan Ratu Elizabeth meninggal dunia dan mengumandangkan lagu kebangsaan.

Baca Juga: Lagi, Teori Gelombang Gravitasi Einstein Terbukti Kebenarannya!

Topik:

Berita Terkini Lainnya