Ini Pesan Terakhir Pelaku Bom Brussels Sebelum Meledakkan Diri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sebuah pesan terakhir dari salah satu pelaku bom bandara di Brussels, Belgia, terpampang di komputernya yang ditemukan di tempat sampah di pinggiran Kota Brussels dari Schaerbeek. Dilansir Mirror, Kamis (24/3), pesan tersebut bertuliskan:
"Saya tidak tahu apa yang harus dilakukan."
Kepala Kejaksaan Belgia Frederick Van Leeuw menduga bahwa El-Bakraoui ini putus asa sehingga memutuskan untuk meledakkan diri. Dia tidak ingin dipenjara seperti temannya, Salah Abdeslam, yang menjadi otak serangan bom Paris pada Desember 2015. Lebih lengkap, pesan terakhir tersebut berbunyi:
"Saya tak tahu apa yang harus dilakukan. Saya sedang terburu-buru. Saya dalam pelarian. Orang mencari saya di mana-mana. Dan jika saya berikan diri, saya kemudian berakhir di penjara sepertinya."
Polisi Belgia telah mengidentifikasi dua pelaku bom bunuh diri di Bandara Brussels. Keduanya dilaporkan sebagai kakak adik, masing-masing bernama Khalid dan Ibrahim El-Bakraoui. Selain dua bersaudara ini, ada satu terduga pelaku lagi yang tertangkap CCTV.
Baca Juga: Sopir Taksi yang Mengantar 3 Pelaku Bom Brussels ke Bandara Berikan Kesaksian
Editor’s picks
Penemuan tersebut juga dikuatkan dengan keterangan sopir taksi, yang mengantar mereka ke bandara. Kini polisi tengah melakukan pengejaran dan berusaha mengidentifikasi satu orang terduga pelaku tersebut. Pria tersebut bernama Najim Laachraoui dan diduga sebagai otak pengeboman. Sebelumnya, sejumlah media Belgia banyak yang memberitakan bahwa otak peledakan itu telah ditangkap hidup-hidup oleh tim SWAT di pinggiran Kota Anderlecht. Namun pihak perwakilan kepolisian, Van Leeuw menyangkal pernyataan tersebut. Dia menyatakan bahwa Najim hingga saat ini masih buron.
Pemerintah Belgia sudah diperingkatkan adanya teroris di negaranya, tapi tidak menggubris.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan angkat bicara terkait salah satu pelaku bom bunuh diri Brussels. Salah satu pelaku tersebut, Ibrahim El-Bakraoui ternyata sebelumnya pernah dideportasi dari Turki ke Belanda pada 14 Juli 2015. Dia tertangkap di Kota Gaziantep yang terletak di perbatasan Suriah.
Erdogan menjelaskan bahwa saat itu dia juga telah mengkonfirmasi Kedutaan Besar Belgia melalui nota diplomatik terkait kasus deportasi tersebut. Akan tetapi pihak Belgia malah membebaskan orang tersebut walau sudah diperingati sebelumnya. Kala itu, Belgia menyatakan bahwa pihaknya tidak bisa mengaitkan Ibrahim El-Bakraoui dengan tindakan terorisme.
Baca Juga: 3 WNI Menjadi Korban Ledakan Bom di Brussels