Gempa 5,3 SR Diduga Hasil Uji Coba Nuklir Korea Utara. Dunia Resah!

Sebuah gempa kembali kembali terjadi di negara yang terletak di benua Asia. Akan tetapi, gempa ini diduga bukan karena bencana alam atau terjadi secara alami. Gempa ini diduga disebabkan karena tengah melakukan percobaan nuklir.

Gempa dengan kekuatan 5,3 skala Richter telah terdeteksi di Korea Utara. Diduga Korea Utara lagi-lagi melakukan percobaan nuklir. Sehingga getaran gempa terasa pada Jumat, 9 September 2016 di siang hari.

Baca Juga: Korea Utara Ciptakan Bom Hidrogen, Beberapa Negara Mulai Cemas.

Dilansir BBC.com, (9/9), sampai dengan detik ini belum ada konfirmasi dari Pyongyang terkait dengan gempa tersebut. Jika gempa yang berkekuatan 5,3 SR ini benar percobaan nuklir, berarti kali ini merupakan tes percobaan nuklir ke lima kalinya. Yang terakhir Korea Utara melakukannya pada tanggal 6 Januari 2016 yang membuat PBB dan Negeri Paman Sam menambah beban sanksi kepada negara yang menutup diri itu.

Bukan hanya melakukan percobaan nuklir, Korea Utara juga sering melakukan tes senjata roket. Insiden paling mengerikan pada waktu itu terjadi tatkala misilnya mencapai perairan Jepang. Menurut sejumlah laporan, kegiatan tersebut di lakukan oleh Korea Utara atas perintah dari Kim Jong-un yang kesal atas latihan bersama antara Amerika Serikat dan Korea Selatan.

Korea Utara ciptakan alat ledak terbesar.

Analis Korea Utara dari Middlebury Institute of International Studies, AS, Jeffrey Lewis mengatakan bahwa skala getaran Jumat hari ini menunjukkan hasil ledakan dari suatu peledak berkekuatan 20 sampai 30 kilo ton. Jika dikukuhkan, ledakan itu akan merupakan perangkat ledakan terbesar Korea Utara sampai saat ini.

Sebelumnya berdasarkan sanksi PBB, Korea Utara dilarang melakukan tes teknologi nuklir atau rudal. Tapi dalam beberapa bulan terakhir ini mereka telah melakukan serangkaian peluncuran rudal balistik dan mengancam untuk melakukan serangan nuklir kepada musuh-musuh mereka. Uji coba nuklir terakhirnya pada bulan Januari lalu diakui sebagai sebuah bom hidrogen, tetapi klaim itu belum dikukuhkan kebenarannya.

Presiden Korea Selatan angkat bicara terkait gempa ini.

Sebagai perbandingan, bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima sebesar 15 kiloton. Presiden Korea Selatan Park Geun-hye secara tegas mengecam percobaan nuklir yang dilakukan Korea Utara itu.

Satu-satunya yang didapat dari rezim Kim Jong-un dari uji coba nuklir itu adalah sanksi lebih besar dari komunitas internasional dan isolasi. Aktivitas seismik sekuat 5,3 SR terdeteksi pukul 9.00 waktu setempat di Kota Punggye-ri, County Kilju, di wilayah yang sama dengan uji nuklir pada Januari lalu.

Baca Juga: Seminggu di Republik Korea Hanya dengan Budget 2 Juta? Bisa Banget!