Berkat Teknologi Pengenal Wajah, Pria yang Hilang Setahun Ini Ditemukan

Teknologi ini bagus, tapi bisa dimanfaatkan untuk tindakan kriminal.

Chongqing, IDN Times - Berkat kecanggihan teknologi Facial Recognition Technology seorang pria penderita gangguan jiwa yang telah menghilang setahun bisa ditemukan. Dikutip  dari South China Morning Post (18/4), pria berbaju lusuh tersebut awalnya ditemukan pada Januari 2017 silam.

Saat itu, ia tengah berkeliaran di sebuah terowongan di stasiun kereta Chongqing dalam keadaan linglung. Ketika petugas bertanya di mana dia tinggal, dia hanya menggumamkan "uang". Pria itu kemudian dikirim ke rumah sakit untuk perawatan.

1. Petugas setempat kemudian menggagas ide menggunakan teknologi pengenalan wajah

Berkat Teknologi Pengenal Wajah, Pria yang Hilang Setahun Ini Ditemukanscmp.com

Para petugas lalu menghubungi sebuah perusahaan teknologi yang bekerja dengan pemerintah lokal dalam skema teknologi pengenalan wajah. Pria itu kemudian diidentifikasi sebagai seorang berusia 31 tahun dari Sichuan. Teknologi ini mampu membandingkan gambar wajah pria itu dengan catatan publik. Pada akhirnya, pria itu bisa bersatu kembali dengan saudaranya di tempat penampungan di prefektur Liangshan.

Baca juga: Tiangong-1, Stasiun Ruang Angkasa Tiongkok Jatuh di Pasifik.

2. Selain bisa menemukan orang hilang, teknologi ini juga bisa melacak penjahat

Berkat Teknologi Pengenal Wajah, Pria yang Hilang Setahun Ini Ditemukanpopularmechanics.com

Polisi Tiongkok sangat mendukung adanya teknologi pengenal wajah ini. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk melacak kegiatan dari 1,4 miliar orang yang ada di Tiongkok. Pihak berwenang juga mengatakan teknlogi itu merupakan media paling efektif untuk melacak para penjahat.

Minggu lalu misalnya, seorang pria yang masuk Daftar Pencarian Orang berhasil ditahan oleh polisi. Penangkapan ini dilakukan setelah teknologi pengenalan wajah mendeteksinya sedang berada di konser pop di antara kerumunan 60.000 penggemar.

3. Tapi, sejumlah orang khawatir teknologi ini akan dimanfaatkan oleh pelaku kriminal

Berkat Teknologi Pengenal Wajah, Pria yang Hilang Setahun Ini Ditemukanqz.com

Teknologi ini telah banyak digunakan di Tiongkok untuk berbagai tujuan, antara lain membuka pintu, melakukan pembelian dan mengakses toilet umum. Tapi, sejumlah kritikus menegaskan teknologi ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan tindakan kriminal. Menurut mereka, teknologi ini sangat melanggar privasi orang dan bisa memicu adu domba antara satu etnis dengan etnis lainnya.

Bak pedang bermata dua, apakah menurut kamu teknologi ini bisa berguna di masa depan?

Baca juga: Dilarang Tertawa! Tiongkok Haramkan Parodi Soal Komunisme.

Topik:

Berita Terkini Lainnya