Bandingkan Pengungsi Suriah dengan Permen Skittles, Putra Tetua Donald Trump Dikecam

Putra calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump yakni Donald Trump Jr membuat kicauan yang kontroversial di Twitter. Dia mengunggah sebuah gambar yang menunjukkan sebuah mangkok putih penuh berisi permen Skittles warna-warni.

Dalam gambar tersebut terdapat tulisan yang dalam bahasa Indonesia berarti,

"Jika saya memiliki semangkuk Skittles dan saya mengatakan kepada anda bahwa hanya ada tiga yang akan membunuhmu, akankah anda mengambilnya segenggam? Itulah masalah pengungsi Suriah kita".

Dilansir BBC News, (21/9), kicauan tersebut merujuk pada sikap Trump terkait dengan kebijakan pengungsi. Trump diketahui kerap menggaungkan pemeriksaan ekstrim pada imigran serta larangan masuknya imigran dari negara-negara yang menjadi sarang terorisme, seperti Suriah. Sedangkan rivalnya, Hillary Clinton justru bersikap sebaliknya. Dia malah menyerukan peningkatan jumlah pengungsi Suriah di Amerika Serikat.

Baca Juga: Diduga Terlibat Tindakan Tak Pantas, Yayasan Amal Donald Trump Diselidiki

Kicauan Doanld Trump Jr dianggap menjijikan.

Kicauan Donald Trump Jr tersebut mendapat perhatian dari banyak pihak di sosial media tersebut. Di antara yang ikut berkomentar adalah juru bicara kampanye Hillary Clinton, Nick Merrill. Dia mengatakan bahwa kicauan tersebut menjijikan.

Lantaran membandingkan pengungsi Suriah dengan permen, putra calon presiden AS Donald Trump pun banjir kecaman.

Cuitan Trump Jr itu kemudian mendapat lebih dari 8.000 retweet dan lebih dari 12 ribu penyuka. Namun cuitan ini memicu amarah dan kecaman dari netizen media sosial. Banyak yang memprotes perbandingan yang diberikan dalam gambar tersebut, yaitu permen yang mematikan dengan korban perang di Suriah.

Bahkan kritik pun datang dari perusahaan permen yang memproduksi Skittles, permen warna-warni seperti yang ada pada foto unggahan Trump Jr.

Juru bicara perusahaan permen Skittles, Wrigley mengatakan bahwa Skittles itu permen. Pengungsi itu manusia. Menganalogikan keduanya itu tidak sopan. Sepertinya tingkah Donald Trump memang turun ke putranya. Bagaimana mungkin dia membandingkan pengungsi Suriah dengan permen asam.

Baca Juga: Bocah 12 Tahun Ini Adalah Eksekutor Tahanan ISIS. Siapa Dia?