Tak Hanya Perang, 6 Gadis Ini Buktikan Afghanistan Bisa Bikin Robot

Kesamaan kita jauh lebih besar daripada perbedaan kita.

Setelah permohonan visanya dua kali ditolak, pejabat Amerika Serikat akhirnya memutuskan untuk mengizinkan enam gadis Afghanistan untuk bepergian ke negeri Paman Sam. Mereka diiznikan masuk Amerika dalam rangka kompetisi robotika internasional.

Tak Hanya Perang, 6 Gadis Ini Buktikan Afghanistan Bisa Bikin Robotmashable.com

Melansir Al Jazeera, (13/7),  Juru Bicara Departemen Keamanan Dalam Negeri David Lapan membenarkan bahwa Dinas Kewarganegaraan dan Imigrasi AS telah mengizinkan mereka masuk. Namun, pemerintah setempat tidak akan membiarkan mereka bergerak bebas begitu saja. Sejumlah pendamping akan menemani mereka selama berada di Amerika.

Joe Sestak, Presiden First Global sekaligus penyelenggara dari kompetisi tersebut menyatakan bahwa kompetisi ini bisa menjadi momen untuk menyadarkan semua bangsa di dunia bahwa “kesamaan kita jauh lebih besar daripada perbedaan kita”. Bahkan Joe juga memuji para petinggi Departemen Luar Negeri AS yang memastikan bahwa semua 163 tim dari 157 negara, termasuk satu tim pengungsi Suriah, dapat berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.

Gadis-gadis itu ingin menunjukkan kepada dunia talenta yang mereka miliki.

Tak Hanya Perang, 6 Gadis Ini Buktikan Afghanistan Bisa Bikin RobotMohammad Shohib/Reuters via Aljazeera.com

Setelah izin tinggal mereka disetujui, gadis-gadis tersebut terlihat antusias mempersiapkan kompetisi tersebut. Mereka ingin menunjukkan kepada dunia bahwa Afghanistan bukan hanya ladang perang namun juga mampu membuat robot. Kendati demikian, mereka sebetulnya masih dongkol karena penolakan kedatangan mereka di awal pengajuan visa tersebut.

Salah satu gadis bernama Sumaya Farooqi, (14) mengaku sempat kehilangan harapan karena dua kali berturut-turut permohonan visanya ditolak. Namun, Farooqi dan rekan setimnya tidak menyerah hingga akhirnya Pemerintah AS pun melunak dan mengizinkan mereka.

Gadis-gadis tersebut mengaku butuh waktu enam bulan untuk mempersiapkan diri. Mereka mengklaim sering bekerja setiap hari. Alasannya, menciptakan sebuah robot tidak semudah membalikan telapak tangan.

Robot yang mereka buat adalah robot yang bisa memilih bola. Robot ini memiliki kemampuan khusus untuk mengenali warna oranye dan biru, serta dapat memindahkan benda-benda untuk menempatkannya di tempat yang benar.

Baca Juga: Saat Bocah Laki-laki Afghanistan Dipaksa Layani Para Pria Tua. 

Trump terkenal sangat ketat dalam peraturan keimigrasian.

Tak Hanya Perang, 6 Gadis Ini Buktikan Afghanistan Bisa Bikin Robotabcnews.go.com

Perjuangan gadis-gadis ini mendapatkan visa patut diacungi jempol. Mereka sebelumnya telah menempuh perjalanan dari rumah mereka di Herat ke Kedutaan Besar AS di Kabul yang jaraknya sejauh 800 kilometer. Sayangnya, dua kali pengajuan tersebut ditolak bertubi-tubi. Peserta tim Afghanistan lainnya yang bernama Fatima Qadari mengakui bahwa Afghanistan merupakan negara yang berperang dan tidak memiliki banyak sumber daya yang ada. Namun, dia mengkritik seharusnya Pemerintah AS tidak seketat itu terhadap mereka.

Seperti yang diketahui, saat ini Afghanistan tengah menghadapi serangkaian serangan besar-besaran saat Taliban meningkatkan perangnya melawan pemerintah Kabul. Selain itu, ISIS juga gencar meningkatkan serangan di daerah perkotaan untuk menguasai negara tersebut.

Tidak hanya Afghanistan, Pemerintah Amerika saat ini telah mengizinkan tim dari Suriah, Iran dan Sudan untuk bersaing dalam kompetisi robotika di AS. Selain itu, anggota tim dari Gambia juga diberikan visa setelah awalnya ditolak.

Simak video lengkap mereka berikut ini:

Baca Juga: Mahal dan Tak Sesuai Medan, Seragam Tentara Afghanistan Dikritik. 

Topik:

Berita Terkini Lainnya