Suster yang Terinfeksi Ebola di AS Tuntut Rumah Sakit

Pihak rumah sakit disebut tak mampu menerapkan prosedur keamanan kerja

"Pihak rumah sakit disebut tak mampu menerapkan prosedur keamanan kerja."

Seorang suster dari Rumah Sakit Texas Health Presbyterian di Dallas, Texas, memutuskan menggugat perusahaan induk rumah sakit itu karena membuatnya terinfeksi virus ebola. Nina Pham, adalah satu dari dua perawat yang sempat merawat pria asal Liberia yang menderita eboka, Thomas Eric Duncan. Duncan adalah pasien ebola pertama yang RS tempat Nina bekerja. Malahan, dua perawat yang ikut merawatnya terinfeksi virus itu.

Suster yang Terinfeksi Ebola di AS Tuntut Rumah Sakit

Nina Pham mengatakan masa-masanya merawat Duncan adalah masa yang sangat berat karena timnya tidak mendapatkan pelatihan yang cukup tentang menangani pasien ebola. Menurut Nina, satu-satunya 'training' yang didapatkannya dari pimpinannya hanyalah satu lembar printout tentang penanganan ebola yang didapatkan atasannya dari internet. Para dokter dan perawat yang menangani Duncan harus membuat sendiri hampir semua keputusan mengenai bagaimana harus merawat pria itu tanpa membuat diri mereka terinfeksi. Pham dan para perawat lainnya harus membuat jarak aman mereka sendiri, dan baru mendapatkan pakaian pelindung setelah memohon berhari-hari. Selain itu mereka juga melakukan pekerjaan petugas kebersihan seperti mengepel lantai dengan cairan pembersih dan sebagainya.

Nina juga mengatakan ia pernah meminta agar pihak RS menjaga privasinya saat ia dalam pemeriksaan dan penanganan ebola. Nina bahkan meminta namanya tidak disebutkan kepada media, atau diubah menjadi Jane Doe. Tetapi, pihak RS justru memanfaatkan proses perawatan Nina untuk mendapatkan publisitas yang baik pasca kematian Duncan. Nina sendiri mengatakan ia memahami tindakan RS tersebut, meski mengatakan juga bahwa videonya diambil dan ditayangkan tanpa meminta persetujuan darinya.

Suster yang Terinfeksi Ebola di AS Tuntut Rumah Sakit

Saat ini, Nina mengatakan ia masih menderita efek trauma dari penyakit itu dan khawatir mengenai dampaknya bagi kesehatannya di masa depan. Nina masih menerima gaji dari RS, namun belum kembali bekerja sejak ia dinyatakan bebas dari ebola Oktober 2014 lalu. Nina bahkan sempat menemui Obama usai dinyatakan bebas ebola.

Suster yang Terinfeksi Ebola di AS Tuntut Rumah Sakit

Melalui tuntutannya, Nina berharap bisa menunjukkan bahwa perusahaan besar tak semestinya menelantarkan para pekerjanya dan semestinya justru bisa bertindak sebagai sandaran bagi para karyawannya. Sementara itu, pihak RS sendiri berharap bisa menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan.

Suster yang Terinfeksi Ebola di AS Tuntut Rumah Sakit

 

Apakah artikel ini berguna untukmu? Ayo bagikan ke teman-temanmu dan dapatkan Tablet Android Mito T330 atau Sony LED TV. Keterangan selengkapnya bisa kamu baca di sini.

Topik:

Berita Terkini Lainnya