Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Dia sebut mantan pemimpin brengsek. Wow.

"Dia sebut mantan pemimpin brengsek. Wow."

 

Blogger remaja berusia 16 tahun dari Singapura, Amos Yee dinyatakan bebas pada 6 Juli 2015 lalu. Sebelumnya, dia dinyatakan bersalah karena menyinggung agama. Ia pun berencana mengajukan banding karena tuduhan terhadap dirinya dianggap "berlebihan".

 Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Apa sih yang dilakukan Amos sehingga dihukum seperti itu?

Perbandingan Lee Kuan Yew dengan Yesus

Di awal tahun ini, Amos mem-posting sebuah video di YouTube yang menghujat mantan Perdana Menteri Singapura, almarhum Lee Kuan Yew yang meninggal Maret lalu. Ia menyampaikan sumpah serapah dan menyatakan sangat senang bahwa PM pertama itu telah meninggal.

 <iframe src="http://www.youtube.com/embed/6JqLm1kXqvo" frameborder="0" width="425" height="350"></iframe>

Dalam video delapan menit itu, menyebut Lee Kuan Yew sebagai "totaliter", bahkan membandingkannya dengan Isa Al-Masih dan Mao Zedong dalam video berjudul "Lee Kuan Yew is Finally Death!" (Lee Kuan Yew Akhirnya Mati). Menurut Amos, kesamaan Lee dengan Isa Al-Masih adalah keduanya haus akan kekuasaan dan sangat berbahaya, namun mereka sama-sama menipu orang lain untuk berpikir bahwa mereka berdua penuh kasih dan baik hati. Selain itu, ia juga menyebut Lee Kuan Yew sebagai seorang diktator yang berhasil menipu sebagian besar dunia berpikir bahwa ia demokratis.

 Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Hukuman Amos Yee Berlebihan?

Menurut pengacara Amos, Alfred Dodwell, hukuman yang dijatuhkan pada Amos sangat berlebihan. Ibu Amos, Maria Toh, yang hadir dalam sidang pengadilan mengenakan kaos bertuliskan "#FreeAmosYee", menulis surat di Facebook. Sebagian dari tulisan Ibunya itu adalah "Maaf nak, karena Ibu mengatakan kamu berada di negara paling aman. Tapi sekarang kau merasa tidak aman dan ketakutan. Maaf Ibu mengatakan kamu harus menjadi warga negara yang taat hukum. Hukum justru lebih berbahaya untukmu sekarang. Maaf Ibu mendorongmu untuk menjadi kreatif dan ekspresif. Kamu dianggap gila dan pemberontak sebagai gantinya."

 Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Sejauh Mana Kita Bebas Berpendapat?

Well guys, kebebasan berpendapat dibutuhkan oleh masyarakat agar aspirasi kita dapat tersampaikan secara utuh dan pastinya nggak di bawah tekanan pihak manapun. Sebelumnya, di negara kita Indonesia, kebebasan itu pernah terancam lho! Khususnya pada masa Orde Baru.

Eits, tapi coba deh lihat sekarang, kita harus bersyukur karena saat ini masyarakat kita bebas berpendapat sesuai dengan apa yang ingin disuarakan.

Coba deh lihat mas satu ini yang pernah mengritik pemerintahan Jokowi lewat lagu.

 <iframe src="http://www.youtube.com/embed/51sYuy9N5c0" frameborder="0" width="425" height="350"></iframe>

Atau juga meme-meme kompilasi mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang super lucu ini.

 Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Beda dengan Indonesia, Remaja Singapura Ini Ditahan Setelah Ia Menghujat Lee Kuan Yew

Meskipun banyak anak bangsa yang angkat suara dan mengkritik pemerintahan kita habis-habisan, namun kita patut bersyukur masih diberi kebebasan untuk mengekspresikan kritikan kita. Yang pasti, sebagai masyarakat terdidik, kita harus tetap memperhatikan etika dalam menyampaikan pendapat. Juga pendapat kita memiliki konsep pemikiran yang jelas, nggak asal-asalan. Sebelum melemparkan kritik, pikirkan dulu apa yang bisa kamu berikan sebagai solusi dari kritikmu itu. Walaupun kita bebas, tapi kita tetap harus bertanggung jawab. 

Bagaimana pendapatmu? Yuk share di kolom komentar ya!

Topik:

Berita Terkini Lainnya