Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?

Yakin?

Beberapa waktu, lalu, PBB melalui badan urusan perempuan mengeluarkan laporan World’s Women Report yang berisi bagaimana gambaran keadaan perempuan secara keseluruhan di dunia ini. Dalam laporan tersebut digambarkan bagaimana posisi perempuan dibanding laki-laki dalam beberapa aspek seperti populasi, pekerjaan, partisipasi politik, hingga pendidikan dan kesehatan. Lalu bagaimana hasilnya?

1. Populasi

Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?Sumber Gambar: daftar8.blogspot.com

Berdasarkan data terbaru, jumlah laki-laki di dunia ini memang lebih banyak 62 juta orang di banding perempuan karena tiap 105 laki-laki terdapat 100 perempuan. Namun, jumlah perempuan yang berusia di atas 50 tahun di banding laki-laki. Selain itu, angka perkawinan bagi perempuan rata-rata sebesar 25 tahun sedangkan pria adalah 29 tahun. Artinya, masih ada ketimpangan dalam usia perkawinan dimana perempuan bisa dianggap menikah muda tidak masalah, sedangkan pria harus bekerja, menjalani pendidikan tinggi dan lain sebagainya. Terlebih dahulu sebelum menjalani pernikahan.

2. Pendidikan

Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?Sumber Gambar: rmol.co

Jumlah anak perempuan yang memperoleh pendidikan dasar saat ini lebih tinggi dibanding anak laki-laki. Bahkan, performa siswa di kelas lebih tinggi perempuan dibanding laki-laki. Sayangnya, dari jumlah orang dewasa yang saat ini buta huruf berjumlah 700 jutaan orang, 2/3 nya merupakan perempuan.

3. Kesehatan

Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?Sumber Gambar: slideshare.net

Dari sisi kesehatan, PBB menyatakan ada peningkatan angka harapan hidup pada perempuan dari yang sebelumnya 64 tahun kini menjadi 72 tahun. Lebih tinggi dibanding laki-laki sebesar 68 tahun. Angka kematian bagi perempuan sebagai akibat melahirkan juga menurun 45 persen dibanding tahun 1990 yang merupakan pertanda baik bagi kaum perempuan.

4. Kemiskinan

Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?Sumber Gambar: data.go.id

Di negara berkembang, satu dari tiga perempuan yang menikah menyatakan bahwa mereka tidak memiliki penghasilan untuk membiayai kehidupan rumah tangga mereka. Selain itu, perempuan di negara berkembang juga tidak dijamin kesetaraannya dengan kaum laki-laki di negara mereka.

5. Partisipasi Politik

Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?Sumber Gambar: publicintellegence.net

Dari sekitar 190 negara di dunia ini, hanya 19 perempuan yang berperan sebagai kepala negara. Meningkat sedikit dari tahun 1995 yang berjumlah 12 perempuan. Selain itu, hanya 22 persen perempuan yang menjadi anggota parlemen dan 18 persen menteri yang merupakan seorang perempuan. Pada 2014 juga hanya ada empat persen perempuan dari 500 CEO perusahaan terkemuka di dunia. Dalam hal ini, artinya jumlah perempuan masih sangat sedikit dibanding laki-laki. Padahal, saat kebijakan publik diambil, misal saat kenaikan harga BBM, perempuan atau ibu rumah tangga yang paling terkena dampaknya karena harus memutar otak bagaimana menginisiasi harga barang yang makin tinggi namun pendapatan dari kepala rumah tangga yang tetap. 

6. Kekerasan

Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?Sumber Gambar: rri.co.id

Tiap satu dari tiga perempuan di dunia ini masih mengalami kekerasan fisik maupun seksual. Bahkan, lebih dari 125 juta perempuan di Afrika dan Timur Tengah mengalami kekerasan seksual. Sebenarnya sudah hampir tiap negara memiliki hukum yang mengatur kekerasan terhadap wanita, namun sayangnya hal ini hampir mustahil untuk diimplementasikan secara menyeluruh.

7. Kebudayaan

Kesetaraan Gender, Apakah Laki-laki dan Perempuan Benar-benar Setara?Sumber Gambar: tribunnews.com

Masih adanya adat istiadat atau norma yang mengatur bahwa perempuan seharusnya bekerja di rumah hingga mengurus suami dan rumah tangga menjadikan perempuan tidak dapat berperan lebih. Padahal partisipasi perempuan sangat diperlukan karena mereka yang biasanya paling terkena dampak atas kebijakan yang diambil oleh laki-laki. 

Dari gambaran tersebut dapat dilihat bahwa perempuan memiliki kesetaraan yang hampir sama dengan laki-laki di bidang pendidikan dasar maupun kesehatan. Sayangnya, dalam hal partisipasi politik, pengambilan kebijakan, kekerasan fisik maupun seksual hingga masih adanya norma atau kebudayaan yang ada menjadikan perempuan tidak dapat berperan lebih. Tentu hal ini harus segera diatasi mengingat jumlah perempuan yang juga hampir sama dengan laki-laki sehingga perempuan tidak dapat di nomor duakan.   

Topik:

Berita Terkini Lainnya