Dibuang Majikan, Anjing Ini Patah Hati Hingga Mati

Menyedihkan banget ceritanya. Bikin nangis saja. Hikz...

Kolombia, IDN Times - Anjing memang dikenal sebagai binatang peliharaan yang setia. Belum lama ini, kisah menyedihkan tentang seekor anjing datang dari Kolombia. Dia mati setelah menunggu dan mencari sang majikannya di sebuah bandara.

Anjing ini dibuang majikannya di bandara.

Dibuang Majikan, Anjing Ini Patah Hati Hingga Matimirror.co.uk

Seekor anjing ini ‘patah hati’ karena dibuang oleh majikannya di Bandara Polonegro, Kolombia. Diduga, Anjing yang diberi nama Travelling Cloud oleh para dokter hewan itu depresi setelah mencari-cari sang majikannya di sekitar bandara.

Dikutip Mirror.co.uk, setelah dibuang di bandara, anjing itu berkeliling terminal untuk mencari sang pemilik yang kemungkinan sudah menikmati penerbangan.

Anjing itu berjalan dan berlari mengendus orang-orang di bandara dengan harapan orang yang diendusnya adalah sang majikan.

Setelah tidak kunjung menemukan sang majikan, anjing ini menghabiskan hari-hari terakhirnya dengan berbaring lemas di sudut terminal. Tidak sedikit penumpang dan pekerja bandara yang menawarkannya makanan.

Tetapi ia menolak dan tidak menyentuh makanan itu. Dia tidak merespons segala hal yang dilakukan orang-orang sebelum akhirnya mati.

Anjing ini depresi, patah hati dan akhirnya mati.

Dibuang Majikan, Anjing Ini Patah Hati Hingga Matimirror.co.uk

Dokter hewan yang memeriksa anjing itu menilai, kematiannya karena depresi berat. Anjing itu berusia tidak lebih dari dua tahun dan memiliki berat normal serta tidak menunjukkan gejala penyakit serius.

“Anjing ini memiliki pemilik dan rumah. Dan mereka meninggalkannya. Buktinya anjing itu tidak pernah meninggalkan bandara,” ujar Dr Alejandro Sotomonte.

Dikutip the Telegraph, anjing ini dibawa ke tempat perawatan setelah seseorang memberitahu pihak penyelamat hewan.

Karena kondisinya lemah, anjing ini sudah sulit berdiri. Meski sudah diberi makanan dan obat-obatan lewat suntikan, kesehatan anjing ini terus memburuk.

“Kesehatan anjing itu memburuk dalam hitungan 48 jam. Meski kami sudah memberinya makanan dan obat-obatan lewat suntikan intravena, dia terlalu larut dalam kesedihan dan depresi sehingga tidak bertahan hidup,” jelas Dr Alejandro Sotomonte.

IAKT Photo Verified Writer IAKT

Go with the flow

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya