Kontroversi! Kedubes AS Menempati Gedung Sementara di Arnona

Amerika benar-benar akan bangun gedungnya di Yerusalem

Washington, IDN Times - Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat menyatakan di hari Jumat (23/2/2018) bahwa mereka akan membuka gedung Kedutaan Besar baru di Yerusalem pada bulan Mei 2018.

Baik Dubes dan staff Kedutaan AS yang sebelumnya berada di Tel Aviv akan segera dipindahkan ke lokasi baru tersebut dalam waktu dekat, seperti yang dilansir dari Reuters, Al Jazeera, dan The Times of Israel.

1. Untuk permulaan Kedutaan akan beroperasi di dalam gedung Konsulat AS di Arnona, Yerusalem Selatan

Kontroversi! Kedubes AS Menempati Gedung Sementara di ArnonaWotzup

Lokasi penempatan gedung Kedubes AS yang baru pada awalnya memang terlihat agak sulit untuk dipilih. Mereka masih melihat dan mempertimbangkan dari berbagai segi untuk menjaga keselamatan para anggota penghuni gedung tersebut.

Pemerintah AS bersama Israel memutuskan bahwa untuk sementara Dubes AS David Friedman, dan para staff kedutaan dari Tel Aviv akan menggunakan Gedung Konsulat AS yang sudah ada di wilayah Arnona.

Kedua belah pihak, terutama AS sekarang belum dapat menemukan lokasi yang tepat untuk menempatkan Kedubes baru mereka di Kota Yerusalem.

Walaupun Kedutaan AS akan dipindahkan ke Konsulat, hal ini tidak akan menghentikan kinerja Konsulat untuk membantu menjadi pihak penengah bagi kubu Israel maupun Palestina.

Pemerintah AS menegaskan bahwa Konsulat AS tetap akan berjalan seperti biasa tanpa adanya hambatan selama penempatan sementara oleh anggota staff Kedutaan AS.

2. Akan diresmikan saat peringatan 70 tahun berdirinya Negara Israel

Kontroversi! Kedubes AS Menempati Gedung Sementara di ArnonaU.S. Consulate General in Jerusalem

Tidak lama lagi Amerika Serikat akan membuka secara resmi gedung kedutaan baru mereka di kota Yerusalem saat peringatan 70 tahun kemerdekaan Negara Israel.

Israel yang menyatakan kemerdekaan bangsa mereka pada tanggal 15 Mei 1948, dalam kurun waktu 3 bulan ke depan akan memperingati 7 dekade berdirinya negara mereka.

"Kami sangat senang membawa langkah bersejarah ini, dan berharap dengan menunggu pembukaanya pada Mei," ujar Juru Bicara Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert. Berbeda dari rakyat Palestina, mereka mengingat tanggal 15 Mei sebagai hari "Nakba", di mana pada hari itu tahun 1948, sekitar 750 ribu rakyat Palestina harus diusir dari tanah kelahiran mereka.

Keputusan pemindahan gedung kedubes AS dari Tel Aviv ke Yerusalem sebenarnya memang terlalu cepat seperti yang sudah dijadwalkan sebelumnya. Wakil Presiden AS, Mike Pence menyatakan di depan Parlemen Israel bahwa pemindahan akan berlangsung di akhir tahun 2019.

Dengan dipercepatnya pemindahan tersebut, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu mengungkapkan rasa gembira dan suka cita terhadap pengumuman Jumat itu. "Hari yang luar biasa untuk rakyat Israel," katanya.

3. Yerusalem yang terus diperebutkan

Kontroversi! Kedubes AS Menempati Gedung Sementara di ArnonaThe Atlantic

Tindakan Presiden Trump yang mengumumkan bahwa Yerusalem adalah Ibu Kota Israel, telah membuat sekutu Arabnya dan seluruh pendukung kemerdekaan Palestina marah besar. Pengakuan yang dilakukan AS dianggap telah melanggar perjanjian dan hanya akan memperburuk kondisi keamanan serta usaha perdamaian antara Palestina bersama Israel.

Trump menyadari bahwa banyak negara di dunia yang memaksa dan memohon kepada dirinya untuk menarik ucapan itu. Tetapi ia tetap bersikeras bahwa hal ini menurutnya diperlukan dan harus dilaksanakan.

Akibat dari pengakuan secara unilateral itu, setidaknya menyebabkan kerusuhan yang besar terjadi di berbagai wilayah Yerusalem. Terhitung dari bulan Desember, sudah ada 20 warga Palestina yang terbunuh akibat bentrokan bersama personel keamanan Israel.

Penduduk Palestina merasa sangat kesal dan marah ketika Pemerintah AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, sekarang mereka tambah tidak senang dengan dipercepatnya pemindahan Kedutaan AS tersebut.

Rakyat Palestina beranggapan bahwa ini adalah langkah yang tidak dapat diterima sama sekali. Kota Yerusalem sendiri merupakan Kota Suci yang merangkum tiga agama sekaligus, yaitu Islam, Yahudi, dan Kristiani.

Jika kota ini menjadi hal yang terus diperebutkan tanpa memandang berbagai perspektif, maka kedamaian dapat dipastikan tidak akan pernah kembali ke tanah Yerusalem.

Karl Gading S. Photo Verified Writer Karl Gading S.

History Lovers and International Conflict Observer....

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya