Amerika Serikat Menahan $65 Juta Bantuan Keuangan Untuk Palestina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Amerika Serikat, IDN Times - Pemerintah Amerika Serikat menyatakan akan menahan $65 juta (Rp 867 miliar) dari $125 juta (Rp 1,6 triliun) yang janji diberikan sebagai dana bantuan untuk pengungsi dan warga Palestina. Hanya $60 juta saja yang akan Amerika Serikat berikan ke PBB sebagai dana bantuan Palestina. Artikel ini dilansir dari The Guardian, Reuters, dan The Washington Post.
1. Berawal dari pengecaman dunia akibat pengakuan Yerusalem sebagai ibu kota Israel oleh Donald Trump
Pada 6 Desember 2017 lalu, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump mengakui secara sepihak (Unilateral) bahwa Yerusalem merupakan ibu kota Israel. Tindakannya ini menyebabkan kemarahan dan pengecaman oleh komunitas Internasional, hingga PBB melaksanakan pertemuan untuk menolak tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat.
Walaupun hampir seluruh dunia menolak, pengakuan Yerusalem oleh Amerika tetap berjalan seperti biasa. Hanya karena banyaknya negara-negara yang mengecam dan juga mengancam untuk merusak hubungan antara kedua belah negara membuat Amerika geram. Terutama Trump.
Presiden Donald Trump justru mengancam negara-negara di dunia yang berani bermain seperti itu dalam melawan Amerika Serikat, negara adi daya. Ia juga menyampaikan bahwa sebagai jawaban atas penolakan pengakuan tersebut, suatu saat Amerika akan menghentikan dana bantuan kemanusian untuk Palestina.
Dan sekarang hal itu terjadi. Tetapi Amerika Serikat tetap memberikan $60 juta sebagai dana bantuan Palestina. Jadi mereka tidak ada melakukan penghentian maupun tindakan yang merugikan lainnya.
Pemerintah Amerika Serikat juga menyatakan bahwa tindakan yang mereka lakukan tidak berhubungan dengan tweet Donald Trump mengenai ratusan miliar US Dollar, yang telah didonasikan oleh Amerika kepada Palestina.
2. Ditahan, bukan dihentikan
Editor’s picks
Keputusan Amerika untuk menahan $65 juta bukan berarti mereka akan menghentikan program yang telah dijanjikan yaitu sebesar $125 juta. Amerika Serikat akan mengevaluasi ulang, kapan atau bagaimana mereka akan mengirim sisanya kepada United Nations Relief and Works Agency untuk Pengungsi Palestina (UNRWA).
Karena dari awal, Amerika Serikat melalui PBB mengirimkan dana bantuan untuk Palestina melalui UNRWA.
3. Akan berdampak pada keberlangsungan sekolah dan pelayanan kesehatan
Menurut juru bicara Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat, Heather Nauert, kelangkaan dana yang dialami UNRWA disebabkan karena Amerika sendiri, yang merupakan penyokong dana terbesar di sana. Oleh sebab itu, ia mengutip bahwa Presiden Donald Trump juga mengimbau kepada negara-negara lain di dunia untuk ikut serta dalam penyumbangan dana di PBB.
Menurutya, Amerika Serikat sudah membayar lebih dari yang mereka bagikan. UNRWA mengatakan bahwa hal ini akan berdampak besar pada keberlangsungan sekolah, yang telah berjalan serta pelayanan kesehatan bagi pengungsi dan rakyat Palestina.
Walau dana tetap ada, jika terjadi pengurangan atau penahanan sementara oleh dana yang disumbangkan oleh Amerika Serikat, kemungkinan besar mereka tidak akan dapat menjamin pemberian bantuan yang cukup untuk Palestina.
4. Israel yang terus mendukung
"UNRWA sudah terbukti merupakan lembaga yang disalahgunakan untuk bantuan kemanusiaan oleh komunitas internasional dan bahkan mendukung propaganda anti-Israel, mengabadikan penderitaan pengungsi Palestina dan mendorong kebencian," ujar Duta Besar Israel untuk PBB, Danny Danon.
Israel sebagaimana sering mereka katakan, bahwa mereka akan selalu mendukung semua proses ataupun keputusan yang dilakukan oleh Amerika Serikat. Dukungan ini tentu datang setiap tahunnya. Amerika selalu memberikan dana bantuan khusus untuk perkembangan negara Israel.
Mereka juga menyatakan bahwa jika ingin terbentuknya kedamaian dan kemerdekaan bagi Palestina, maka seluruh dunia harus dapat menghormati keputusan Amerika Serikat.
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.