Presiden Filipina Akui Bahwa Anggota Keluarganya Bergabung dengan ISIS

Bagaimana bisa?

Pengakuan mengejutkan datang dari Filipina. Sang Presiden, Rodrigo Duterte menyebut kalau ada sanak saudaranya bergabung dengan kelompok teroris, Negara Islam Irak dan Suriah atau ISIS. Dikutip dari Rappler.com, Duterte mengaku bahwa anggota keluarga yang dimaksud adalah beberapa sepupunya. Hal itu dikatakan Duterte saat mengungkapkan kekesalannya terhadap serangan ISIS. Bahkan dia menyebut ISIS telah sampai di negaranya.

Sejak adanya penyerangan di Davao, Duterte lakukan pengecekan lebih ketat.

Presiden Filipina Akui Bahwa Anggota Keluarganya Bergabung dengan ISISReuters via ibtimes.com

Wajar jika Duterte kesal dengan ISIS. Dikutip dari Independent.co.uk, pada September 2016 lalu, sebuah bom meledak di daerah Davao yang menyebabkan 14 orang meninggal dan melukai lebih dari 70 orang. Kelompok Abu Sayyaf mengklaim bahwa serangan tersebut adalah tanggungjawab mereka.

Saat itu juga, Duterte menyebut kalau negaranya sedang dalam bahaya. Pasalnya, teror serangan bom yang berdatangan membuat Filipina seolah menjadi negara tanpa hukum. Sebagai reaksi, dia pun membentuk pasukan khsusus. Apalagi, Davao yang merupakan kampung halaman Duterte mendapat ancaman paling besar.

Selain serangan Davao, Filipina juga sempat dikejutkan ledakan bom pada malam Natal lalu. Bom meledakkan sebuah gereja di kawasan Cotabato yang menewaskan 13 orang. Saat itu, Duterte menyebut bahwa serangan tersebut terafiliasi dengan sindikat narkoba yang tidak terima dengan tindakannya selama ini. Duterte memang dikenal sebagai Presiden yang kejam terhadap para pengedar narkoba.

Baca Juga: Mulai Dari Menghina Kandidat Lain Hingga Paus, Inilah Sosok Presiden Baru Filipina

Duterte tidak banyak beri detil.

Presiden Filipina Akui Bahwa Anggota Keluarganya Bergabung dengan ISISCzar Dancel/Reuters/ANTARA FOTO

Meskipun menyebut ada anggota keluarganya yang bergabung dengan ISIS, namun dia tidak merinci informasi lebih lanjut. Walaupun begitu, dia mengaku telah berdiskusi dengan berbagai kepala negara dan menterinya sendiri dalam mengatasi masalah ini. Dia juga mengingatkan kepada warganya agar selalu waspada terhadap ISIS. Sebab, kelompok ini dikenal lihai dalam merekrut anggota.

Baca Juga: Kalau Rodrigo Duterte yang Jadi Gubernur Jakarta, Gimana Jadinya ya?

Topik:

Berita Terkini Lainnya