Penumpang Lakukan Tindakan Rasis, Pesawat Langsung Putar Balik

Setiap 15 menit, pria ini selalu mencari masalah dengan para penumpang

Meskipun kampanye menolak rasisme sudah sering dilakukan, namun tindakan tidak terpuji tersebut terus saja terjadi. Terbaru, seorang pria melakukan aksi rasisme di dalam pesawat yang terbang dari Sydney, Australia menuju San Fransisco, Amerika Serikat. Aksi yang direkam seorang pemilik akun Facebook, Anjou Ahlborn Kay itu pun diunggah ke media sosial pada hari Minggu (1/1) waktu Australia atau Senin (2/1) WIB.

Ahlborn Kay menyebut, setiap 15 menit, pria yang tidak diketahui identitasnya ini 'mencari lawan' untuk dimarahi. Mulai dari awak kabin, hingga penumpang menjadi sasaran aksi pria itu. Tindakan rasis yang ia pun lakukan bermacam-macam, seperti melontarkan kata berbau homophobia sampai ledekan terhadap bentuk tubuh atau body shaming.

Pria ini beralasan dirinya tenang.

Penumpang Lakukan Tindakan Rasis, Pesawat Langsung Putar Balikfacebook.com/Anjou1

Dalam video yang diunggah itu, sang pria mengaku tetap tenang dalam pesawat meski dirinya terus mengucapkan kata-kata kasar. Gerakan badannya juga menunjukkan sikap ofensif.

Pria tersebut kemudian berkata,

Baca Juga: Bukan Rasis, tapi Penelitian Membuktikan Kita Takut Melihat Orang Berkulit Gelap

Kamu tahu betapa kerennya kondisi saat ini, pesawat rela berputar demi diriku? Kalian akan lakukan itu? Benar-benar lakukan itu? Aku benar-benar tidak sopan ya? Dasar kau ge---

Pesawat memilih berputar balik.

Penumpang Lakukan Tindakan Rasis, Pesawat Langsung Putar Balikfacebook.com/Anjou1

Akibat tindakan ini, pilot pesawat memutuskan untuk memutar balik dan mendarat di Auckland, Selandia Baru. Padahal, pesawat tersebut sedianya terbang tanpa jeda dari Australia ke Amerika.

Ahlborn Kay pun memuji para awak pesawat yang begitu sabar menghadapi pria tersebut. Namun, dia mengaku sang pria sangat mengesallkan. Dia juga menyebut bahwa keputusan untuk memutarbalik ke Selandia Baru sangat tepat. Dia beralasan tidak mau berada dalam pesawat yang sama dengan pria tersebut selama 24 jam.

Tidak diketahui apa yang selanjutnya dilakukan oleh otoritas bandara Selandia Baru pada pria tersebut. Bagaimana menurutmu?

Baca Juga: Saat Aku dan Kamu Sulit Menerima Keberagaman, 11 Hal Ini Akan Selalu Kujadikan Pegangan

Topik:

Berita Terkini Lainnya