Banyak Pasangan Ilegal, Pemerintah Denmark Larang Pernikahan di Bawah Umur

Pasangan itu meminta bantuan negara usai menikah

Menikah harusnya menjadi langkah besar yang diambil setiap manusia. Menikah bukanlah hal mudah dan tidak bisa sembarang untuk 'mensahkannya'. Hal ini terjadi di beberapa negara Eropa. Dikutip dari Independent.co.uk, berdasarkan hasil temuan pemerintah Denmark, banyak pasangan muda dari dalam dan luar negeri meminta bantuan usai pernikahan mereka.

Pemerintah melansir lebih banyak pasangan luar negeri, misalkan pengungsi dari negara perang yang menuju Denmark untuk meminta bantuan. Mereka disebut sebagai Asylum-Seeker, artinya mereka mencari bantuan pemerintah untuk menyediakan tempat penampungan. Di lokasi penampungan tersebut 'keluarga muda' ini diberi bantuan oleh pemerintah.

Namun, saat ini fenomena baru terjadi. Kebanyakan pasangan sengaja menikah, kemudian pindah ke Denmark sebagai pengungsi. Anehnya, perbandingan umur suami dan istri tersebut sangatlah jauh.

Lebih dari 27 pasangan berusia di bawah 18 tahun.

Banyak Pasangan Ilegal, Pemerintah Denmark Larang Pernikahan di Bawah Umurpixabay.com

Alhasil, pemerintah pun membuat kebijakan baru, yakni melarang dan menolak pasangan yang akan atau sudah menikah di bawah 18 tahun. Pasalnya, pemerintah menemukan 27 'pasangan pengungsi' yang menuju Denmark untuk menjadi Asylum-Seeker tersebut.

Kebijakan ini akan mulai aktif 1 Februari 2017 mendatang. Selain itu, 27 pasangan tersebut disebut memiliki beda umur jauh. Kantor imigrasi Denmark menemukan kalau pasangan ini berupa wanita yang di bawah 18 tahun dan suaminya berbeda lebih dari 10 tahun.

Baca Juga: Di Balik Mahalnya Pakaian Bermerek, Ada Anak-anak Pengungsi Suriah yang Tereksploitasi

Pemerintah menganggap pernikahan harus pada umur yang tepat.

Banyak Pasangan Ilegal, Pemerintah Denmark Larang Pernikahan di Bawah UmurAP via e-spaces.eu

Menteri Anak-anak dan Hubungan Sosial Denmark, Mai Mercado menyebut kalau dirinya telah menyejutujui kebijakan baru tersebut. Menurutnya menikah bukan hanya sebuah simbol atau statu. Namun, menikah itu adalah masa yang dapat dimasuki orang-orang yang sudah pada umur tepat.

Mudahnya menikah muda dan Denmark sangat 'ramah'.

Banyak Pasangan Ilegal, Pemerintah Denmark Larang Pernikahan di Bawah Umurpixabay.com

Nikah muda ini sering terjadi di lokasi-lokasi pengungsian di Lebanon, Jordan dan Turki. Hal ini dikarenakan keluarga ingin melindungi anak perempuannya dari kemiskinan dan pelecehan. Ada juga yang menginginkan pernikahan sebagai 'pertukaran' atas mahar besar.

Kemudian, para pasangan ini merasa 'lebih terurus' di negara-negara Eropa. Bagaimana tidak, data dari Statistik Pengungsi di Eropa, Denmark jadi negara paling ramah karena dengan mudah menerima orang dari negara lain. Pada 2015, 80 persen pengungsi dari negara perang diterima oleh Denmark. Alhasil, 2016 mulailah pengungsiaan dimanfaatkan para pasangan muda sampai sekarang.

Pada akhirnya, tetap ada yang menolak kebijakan ini. Menurut National Council for Children kebijakan tersebut justru mendeskriminasi kebebasan anak. Menurut juru bicara mereka, kebijakan tersebut justru merebut hak membuat keputusan sang anak.

Baca Juga: Kapan Kebahagiaan Menghampiri Para Pengungsi Suriah Ini?

Topik:

Berita Terkini Lainnya