Datang ke Palestina, Para Politisi Amerika Serikat Dilempar Telur

Padahal mereka ke sana untuk mengunjungi sebuah perusahaan

Ramallah, IDN Times - Hubungan Amerika Serikat dengan Palestina semakin memanas. Apalagi ditambah pernyataan Trump soal pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, membuat kemarahan rakyat Palestina terhadap Amerika Serikat semakin menjadi-jadi.

Dampak tersebut rupanya terjadi pada beberapa politisi Amerika Serikat yang datang ke Palestina disambut dengan lemparan telur. Padahal tujuan mereka adalah mengunjungi sebuah perusahaan yang ada di Palestina. Bagaimana ceritanya?

1. Para demonstran telah menunggu mereka dari luar tempat pertemuan

Datang ke Palestina, Para Politisi Amerika Serikat Dilempar Telurdailymail.co.uk

Dilansir dari Afp.com, beberapa demonstran Palestina menunggu dari luar tempat pertemuan antara para politisi Amerika Serikat dengan pihak perusahaan polling di Palestina. Ternyata para politisi yang datang itu merupakan anggota dewan New York, beserta anggota kelompok masyarakat sipil New York ke kota Ramallah.

Sesaat rombongan akan meninggalkan perusahaan tersebut, tiba-tiba saja lemparan telur dari demonstran mengarah ke arah politisi itu. Bahkan mereka juga membawa tulisan dengan menyebut "AS merupakan bagian dari masalah, bukan solusi".

Belum diketahui apakah telur tersebut mengenai mereka atau tidak. Untuk menghindari kejadian lebih parah lagi, para polisi langsung menyuruh rombongan tersebut masuk ke dalam mobil yang sudah disediakan. Saat mobil itu pergi, beberapa demonstran mengejarnya.

2. Tanggapan Departemen Luar Negeri Amerika Serikat

Datang ke Palestina, Para Politisi Amerika Serikat Dilempar Telurthemalaymailonline.com

Pihak Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengecam keras dengan apa yang dilakukan para demonstran terhadap para politisi Amerika Serikat yang berkunjung ke Palestina. Menurut mereka itu sangat tidak dibenarkan dalam demokrasi, serta menentang cara mereka yang dianggap sama saja melakukan kekerasan.

"Amerika Serikat jelas menentang penggunaan kekerasan atau intimidasi untuk menyampaikan pandangan politik," ungkap pihak Departemen Luar Negeri Amerika Serikat.

Bahkan seorang demonstran yang turut hadir, Salah Al-Khawaja, mengaku bahwa alasan mereka melakukan demo ini sebagai bentuk perlawanan terhadap pernyataan Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, dikutip dari News24.com.

Reaksi rakyat Palestina ini memang sangat wajar karena Yerusalem merupakan tempat sejarah dari tiga agama yakni Islam, Kristen, dan Yahudi.

3. Pernyataan Trump mengenai Yerusalem membuat perjuangan untuk mendamaikan Israel-Palestina semakin berat

Datang ke Palestina, Para Politisi Amerika Serikat Dilempar Telurreuters.com

Sebelum pernyataan Trump yang memicu kontroversial ini, sempat dilakukan upaya perdamaian antara Israel dengan Palestina. Akan tetapi, pernyataan Trump mengenai Yerusalem yang dilontarkan pada tahun 2017 lalu membuat upaya tersebut semula lancar kini menjadi rusak.

Bahkan pernyataan tersebut memicu reaksi kemarahan beberapa negara muslim di dunia, termasuk Indonesia. Untungnya PBB membatalkan rencana Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem karena kalah dalam voting.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya