Gubernur Texas Batalkan Eksekusi Mati Terpidana Kasus Pembunuhan

Uniknya, yang minta pembatalan ini dulunya mau dibunuh sama terpidana

Austin, IDN Times - Negara bagian Texas belum lama ini menciptakan sejarah untuk pertama kalinya dalam satu dekade. Gubernur Texas, Greg Abbott, membatalkan eksekusi mati terhadap terpidana kasus pembunuhan, Bart Whitaker.

Keputusan ini diambil setelah ayah terpidana, Kent Whitaker, berusaha membujuk pemerintahan Texas agar mau memberikan grasi kepada anaknya. Bagaimana ceritanya?

1. Pemberian grasi diberikan satu jam sebelum eksekusi

Gubernur Texas Batalkan Eksekusi Mati Terpidana Kasus Pembunuhanabc13.com

Dilansir dari Nbcnews.com, Gubernur Texas, Greg Abbott, memutuskan untuk membatalkan eksekusi mati terhadap Bart Whitaker setelah sebelumnya didukung oleh semua anggota Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat Texas.

Keinginan ayahnya, Kent Whitaker ini pun terbayar sudah setelah ayahnya berusaha keras membujuk pemerintahan Texas agar segera diberikan grasi kepada anaknya. Keputusan tersebut diambil satu jam sebelum dilakukan eksekusi.

Tak hanya itu, keputusan Gubernur Texas ini membuat sejarah di negara bagiannya. Ini pertama kalinya negara tersebut membatalkan eksekusi mati selama satu dekade terakhir ini. Dalam pemberian grasinya, Greg Abbott mengubah hukuman yang semula hukuman mati diubah menjadi hukuman seumur hidup.

Adapun setelah pengumuman tersebut, Bart sendiri sangat bersyukur diberikan kesempatan untuk memperbaiki hidupnya dan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Texas. Terutama kepada ayahnya sendiri yang telah berjuang keras untuknya.

"Saya layak menerima hukuman ini. Mulai saat ini, saya akan berusaha menjadi bagian yang baik dalam sistem ini," ujar Bart yang dikutip dari Sky.com.

2. Perjuangan sang ayah membuahkan hasil

Gubernur Texas Batalkan Eksekusi Mati Terpidana Kasus Pembunuhannbcnews.com

Perasaan sang ayah begitu senang mendengar pengumuman ini. Bahkan beberapa hari sebelumnya Kent Whitaker telah bertemu dengan beberapa anggota Dewan Pengampunan dan Pembebasan Bersyarat Texas.

Ia mengungkapkan bahwa ia selalu memohon kepada pihak pengadilan agar vonis mati yang dijatuhkan segera dibatalkan. Ayahnya tak lupa membuat petisi untuk memperoleh dukungan banyak orang agar permintaannya itu segera dikabulkan.

Perjuangan sang ayah ini dinilai telah membuahkan hasil telah menyelamatkan anaknya dari hukuman ini. Meski sebagian keluarganya, yang juga kerabat dari Bart sendiri dibunuh oleh anaknya itu. Namun, ia telah melupakan kejadian yang dilakukan oleh Bart dan telah memaafkan segala kesalahan yang diperbuatnya.

3. Sebelumnya, Bart merupakan dalang di balik peristiwa pembunuhan

Gubernur Texas Batalkan Eksekusi Mati Terpidana Kasus Pembunuhanthesun.co.uk

Pada akhir Desember 2003 lalu, Bart menjadi dalang di balik kasus pembunuhan terhadap orangtuanya dan kedua adiknya sendiri. Adapun pada kejadian tersebut, ayahnya selamat dari peristiwa ini setelah mengalami luka-luka di bagian bahunya. Sedangkan ibunya beserta kedua adiknya, Tricia dan Kevin, tewas di tempat.

Ternyata orang yang disuruh Bart tersebut melakukan ini saat pulang makan siang dari restoran. Pada saat itu juga, Bart berada di tempat kejadian dan berpura-pura menegur pelaku, dan juga terkena tembakan di lengan agar tidak ada kecurigaan di balik itu semua.

Kedua pelaku penembakan itu ditangkap terlebih dahulu dan pada tahun 2007. Chris Brashear dan Steven Champagne mengakui semua peristiwa itu. Mereka mengungkap Bart sebagai dalang kasus pembunuhan ini.

Bahkan Bart sendiri menjanjikan kepada kedua orang ini dengan sejumlah uang. Ternyata motif dari ini semua bertujuan untuk memperoleh uang asuransi keluarga yang nilainya sebesar 1,5 juta dolar AS pada saat itu. Atas semua kesaksian, Bart dijatuhi hukuman mati.

Belum lama ini, ia diselamatkan oleh ayahnya sendiri yang juga korban dari peristiwa itu. Adapun kedua pelaku itu masing-masing divonis seumur hidup dan 15 tahun penjara.

Christ Bastian Waruwu Photo Verified Writer Christ Bastian Waruwu

Member IDN Times Community ini masih malu-malu menulis tentang dirinya

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya