Panduan Buat Kamu untuk Memahami Krisis Nuklir Korea Utara

Nuklir kalau jatuh di tangan yang salah bisa gawat, cuy.

"Ngapain sih ngobrolin Korea Utara? Mereka kan nggak punya boyband!"

Oke, saya paham kalau negara ini emang nggak punya produk musik populer yang bisa dibanggakan para K-Popers. Tapi belakangan negara ini menandingi popularitas boyband dan girlband  milik Korea Selatan dengan sesuatu yang bikin was-was: NUKLIR! (kata itu memang harus di-capslock)

"Lalu kenapa harus peduli?"

Kita memang harus peduli dengan isu ini, gan dan sis. Nuklir adalah senjata pemusnah massal paling mematikan hasil ciptaan manusia. Ingat bom atom Hiroshima dan Nagasaki? Itu baru contoh kecil dari demonstrasi kehancuran yang bisa timbul dari ledakan nuklir. Jatuh di tangan yang salah, bisa berabe. Dan tangan yang salah itu salah satunya Kim Jong-Un pemimpin bertangan besi yang kini memimpin Korea Utara.

"Tapi gua ngga paham sama sekali tentang isu ini."

Tenang. Ada beberapa pertanyaan yang bisa jelasin secara keseluruhan, nih urusan nuklir-nukliran.

Apa, sih alasan Korea Utara sampai punya senjata nuklir?

Panduan Buat Kamu untuk Memahami Krisis Nuklir Korea Utarahuffingtonpost.com

Bagi yang tahu sejarah Korea, pasti udah hafal bagian ini. Semenanjung Korea terbagi dua setelah Perang Dunia Kedua dan Perang Korea. Korea Utara berkembang menjadi sebuah pemerintah kediktatoran komunis ala Stalin di saat Korea Selatan menjadi sebuah negara demokratis yang mengadopsi ciri pemerintahan liberal seperti Amerika Serikat. Ingat, komunis itu beda sama liberal, ya.

Korea Utara kini menjadi negara yang tersisihkan sepenuhnya dari pergaulan internasional (kalau ngga mau disebut korban bully). Namun para pemimpinnya mengatakan bahwa kepemilikian senjata nuklir adalah satu-satunya hal yang membuat negara-negara yang berusaha "menghancurkan mereka" gentar dan berpikir dua kali. Hm, menarik. Nuklir punya, tapi listrik enggak. 

Kalau emang mereka niat, terus seberapa dekat mereka dengan kepemilikan senjata nuklir?

Panduan Buat Kamu untuk Memahami Krisis Nuklir Korea Utara(Reuters/KCNA)

Nah, uji coba rudal yang dilakukan Pyongyang akhir bulan lalu membuktikan bahwa mereka telah memiliki rudal balistik antar benua (singkatan keren, ICBM) yang sanggup mencapai daratan AS seperti yang diberitakan BBC Indonesia. Dengan perkiraan ini, maka bisa dibilang kalau negara-negara Asia Tenggara (termasuk Indonesia) masuk dalam jangkauan mereka.

Total mereka udah uji coba nuklir sebanyak empat kali. Kemarin (08/08/2017), The Washington Post nurunin artikel laporan intelijen "terpercaya" yang bilang kalo Pyongyang telah berhasil mengecilkan hulu ledak nuklir hingga bisa muat dalam berbagai jenis rudal yang mereka buat. Ngeri! Kalo udah pernah nonton film-film post-apocalypse pasti udah hafal gimana penampakan daratan Bumi pasca perang nuklir, kering kerontang cuy! (dan memang itu bener!)

Pyongyang sering bilang kalau AS itu musuh utamanya, karena ideologi liberal yang mereka bawa. (Hm, kedengaran familiar?) Tapi Korut ngga nutup kemungkinan ada roket yang diarahkan ke Korea Selatan dan Jepang, negara yang menjadi pangkalan ribuan tentara AS.

Apa aja hal-hal yang udah dilakukan untuk hentiin mereka?

Panduan Buat Kamu untuk Memahami Krisis Nuklir Korea UtaraBBC

Udah sering, cuy. PBB bulan lalu udah berkali-kali ngasih bujukan buat ngurangin kesibukan uji coba nuklir terus ditukar dengan bantuan pangan sebagai imbalan. Tapi tetap aja gagal.

Seperti diberitain VIVA News hari Minggu lalu (06/08/2017), PBB yang capek ngebujuk akhirnya jatuhin sanksi ekonomi ke Korea Utara yaitu pelarangan ekspor batubara, besi, bijih besi, timah hitam, dan makanan laut yang tiap tahun mendatangkan keuntungan senilai kurang lebih $1 miliar dolar. PBB juga udah ngelarang negara-negara buat nerima tambahan pekerja dari Korea Utara, ngelarang kerjasama ekonomi dan investasi, memasukkan sejumlah orang Korut ke daftar cekal, menyita aset milik Korut di seluruh dunia dan warganya dilarang berpergian alias jadi turis. Keras, cuy. Keras!

Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin juga ngeluarin pernyataan kalo Korut masih mau "macam-macam", AS nggak bakal ragu membalas dengan “api dan kemarahan hebat yang belum pernah dilihat dunia sebelumnya" seperti dikutip dari VOA Indonesia. Wow, bahasa kode untuk perang nuklir? Semoga bukan, ya.

Ini beneran, kan?

Panduan Buat Kamu untuk Memahami Krisis Nuklir Korea UtaraCNN

Nih masalah sebenarnya udah terjadi sejak bertahun-tahun lalu. Tapi kemajuan yang dicapai Korut dalam urusan pengembangan senjata nuklir dan AS yang masuk dalam jangkauannya bikin keadaan jadi makin runyam. (Walau pun sebelum-sebelumnya emang gawat, tapi sekarang malah jauh lebih gawat.)

Pihak pemerintah Pyongyang pada hari Rabu ini (09/08/2017) malah mengatakan akan mempertimbangkan dengan serius serangan rudal ke kepulauan Guam yang merupakan pangkalan militer AS di wilayah Pasifik.

Perang nuklir kayaknya bisa jadi kenyataan, bisa kita lihat dengan mata kepala sendiri. Kemungkinannya emang meningkat, tapi bisa aja nggak bakal terjadi kalau Korea Utara mau ninggalin ego perang dan ambisi "mengalahkan musuh-musuh". Semoga, ya?

Nuklir itu apa sih?

Panduan Buat Kamu untuk Memahami Krisis Nuklir Korea UtaraDoc. Pribadi

*meledak*

Oke, emang susah kalau kita cuma baca dan dipaksa buat bayangin. Tapi ada kok situs menarik kalau mau cari tau lebih banyak masalah ledakan nuklir. Seperti https://nuclearsecrecy.com/nukemap/ yang nyediain simulasi peledakan bom nuklir. Kerjanya gampang, pilih target kota, pilih jenis bom (mulai dari "Tsar Bomba" yang ledakannya luar-biasa-pakai-kuadrat-dikali-sejuta sampai senjata teroris ada di sini), kemudian klik Detonate.

Muncullah tampilan luas area yang rusak, radius ledakan serta estimasi jumlah korban. Situs yang dibuat oleh programer-sejarawan Alex Wallerstein ini coba menyajikan efek buruk dari ledakan nuklir dengan harapan bisa ngingetin kita-kita kalau perang nuklir bisa berdampak sangat buruk bagi peradaban.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya