Irak Nyatakan Perang Melawan ISIS Sudah Berakhir, Benarkah?

Apakah ISIS benar-benar kalah?

Baghdad, IDN Times - Irak telah mengumumkan bahwa perang melawan ISIS telah berakhir. Hal itu disampaikan oleh Perdana Menteri Haider al-Abadi dalam konferensi di Baghdad pada hari Sabtu (9/12/2017) kemarin.

"Pasukan kita kini memiliki kendali penuh atas wilayah perbatasan Irak-Suriah, dan oleh karena itu saya umumkan berakhirnya perang melawan Daesh (Sebutan masyarakat Timur Tengah untuk ISIS)," ujarnya Abadi seperti dilansir dari BBC.

"Musuh kita (ISIS) ingin menghabisi peradaban kita, tapi kita telah menang melalui persatuan dan tekad, kita meraihnya dalam waktu yang singkat."

Daerah perbatasan yang berisi beberapa kantong wilayah ISIS berukuran kecil mulai menunjukkan tanda-tanda kejatuhan, sejak kota Rawa berhasil dikuasai oleh Irak pada bulan November lalu.

Kelompok teroris tersebut berhasil merebut sebagian besar wilayah Suriah dan Irak pada tahun 2014, dan membentuk sebuah negara dengan sistem "kekhalifahan" yang berpenduduk sekitar 10 juta orang.

Tapi ISIS mengalami serangkaian kekalahan dalam dua tahun terakhir. Beberapa kota penting berhasil direbut kembali oleh tentara gabungan. Seperti kota terbesar kedua Irak, Mosul, pada bulan Juli lalu dan ibu kota de facto ISIS, Raqqa, di daerah Suriah utara pada bulan lalu.

Heather Nauert, Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, menyambut baik kejatuhan ISIS di Irak dan mengatakan bahwa perjuangan melawan kelompok tersebut akan terus berlanjut.

Namun bukan berarti tugas telah selesai. Masih banyak yang harus dilakukan oleh pemerintahan dua negara tersebut.

"Amerika Serikat bersama negara-negara anggota Koalisi akan terus bermitra dengan Pasukan Keamanan Irak untuk memberi masukan, memberi pelatihan, dan melengkapi persenjataan mereka. Bersama-sama, kita harus waspada dalam melawan semua ideologi ekstremis untuk mencegah kembalinya ISIS atau munculnya ancaman oleh kelompok teroris lainnya," katanya seperti diberitakan oleh CNN.

AS telah menyumbang hampir 1,7 milyar dolar AS (Rp 28,3 triliun) untuk bantuan kemanusiaan dan memberikan bantuan untuk pemulihan senilai lebih dari 265 juta dolar AS (Rp 3,71 triliun) ke Irak sejak tahun 2014.

Nauert dalam kesempatan yang sama menambahkan bahwa investasi dan pekerjaan lainnya telah membantu lebih dari 2,7 juta pengungsi perang dari Irak kembali ke rumah mereka.

"Bersama pemerintah Irak, kami akan terus membantu masyarakat Irak yang mengungsi untuk kembali ke tempat tinggal semula dan memberi dukungan saat mereka mulai membangun kembali kehidupan seperti sebelumnya," katanya.

"Kami tetap berkomitmen untuk bersama pemerintah dan rakyat Irak untuk menstabilkan wilayah yang telah dibebaskan dari kendali ISIS."

Perdana Menteri Inggris, Theresa May, juga mengucapkan selamat kepada Abadi pada "momen bersejarah" tersebut namun memperingatkan bahwa ISIS masih berpotensi menebar ancaman.

Bulan lalu, militer Suriah telah "membebaskan sepenuhnya" kota Albu Mos di wilayah perbatasan dengan Irak, sebuah kota yang menjadi basis terakhir ISIS di negara tersebut.

Pengumuman Irak tersebut dilakukan berselang dua hari setelah militer Rusia menyatakan telah menuntaskan misinya untuk mengalahkan ISIS di Suriah, negara tetangga Irak.

Pada hari Kamis (7/12/2017), Kepala Operasi Staf Umum Militer Rusia, Kolonel Sergey Rudskoy mengumumkan di Moskow bahwa Suriah telah "dibebaskan sepenuhnya".

"Tidak ada lagi desa atau distrik mana pun di Suriah yang berada di bawah kendali ISIS. Wilayah Suriah telah benar-benar dibebaskan dari milisi organisasi teroris ini," kata Rudskoy seperti dikutip dari France24.

Angkatan darat Rusia disebutnya telah melancarkan 100 hingga 250 serangan ke area-area yang dianggap sebagai wilayah kekuasaan ISIS selama beberapa hari, dengan bantuan dari pasukan khusus di darat.

Kini militer Rusia di Suriah akan berkonsentrasi untuk menjaga gencatan senjata dan memulihkan perdamaian.

Namun runtuhnya ISIS menimbulkan kekhawatiran bahwa pejuang mereka yang berasal dari luar negeri berhasil lolos dari perbatasan, dan melakukan lebih banyak serangan di luar negeri.

Beberapa milisi ISIS dilaporkan kini tersebar di daerah pedesaan Suriah. Sementara banyak lagi yang diyakini telah melintasi perbatasan Turki.

Para pengamat mengatakan bahwa jumlah serangan mungkin lebih kecil dari sebelumnya. Namun kota-kota Irak masih sering menjadi sasaran pelaku bom bunuh diri.

Kondisi yang mendorong pertumbuhan ekstrimisme juga tetap ada bahkan di wilayah yang telah direbut kembali.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Irma Yudistirani

Berita Terkini Lainnya