DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi 30 Hari Gencatan Senjata di Suriah

Namun pemboman di Ghouta dilaporkan masih berlanjut...

New York, IDN Times - Dewan Keamanan PBB pada hari Sabtu (24/2/2018) dengan suara bulat menyetujui sebuah resolusi memberlakukan gencatan senjata selama 30 hari di Suriah untuk mengizinkan pengiriman bantuan dan evakuasi medis.

Dilansir oleh BBC, proses voting sempat tertunda beberapa kali sejak Kamis (22/2/2018) karena negara anggota Dewan Keaman berusaha untuk mencapai kesepakatan. Rusia, yang merupakan sekutu pemerintah Suriah, menginginkan perubahan. Sementara diplomat negara-negara Barat menuduh mereka hanya berusaha mengulur-ulur waktu.

Namun dalam resolusi tersebut, dikatakan bahwa gencatan senjata tidak akan berlaku untuk operasi melawan kelompok ISIS al-Qaeda dan Front al-Nusra. Al-Nusra sendiri adalah mantan cabang al-Qaeda di Suriah, sebelum mengubah nama menjadi Hayat Tahrir al-Sham (HTS) dan beraliansi dengan militan lainnya pada tahun lalu.

Poin tersebut dimasukkan atas usulan Rusia. Mereka meminta agar operasi terhadap "individu, kelompok, usaha dan entitas" yang terkait dengan ISIS, al-Qaeda atau kelompok lain yang dianggap oleh Dewan Keamanan sebagai teroris bisa tetap berlanjut.

1. Meski sempat beberapa kali tertunda, 15 negara anggota Dewan Keamanan PBB menyepakati resolusi 30 hari gencatan senjata di Suriah dalam sidang di New York, AS, pada hari Sabtu (22/2/2018) waktu setempat

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi 30 Hari Gencatan Senjata di SuriahVOA News

Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menyerukan agar gencatan senjata segera dilaksanakan namun dirinya skeptis Suriah akan patuh.

Haley juga menuduh Rusia berusaha menghalang-halangi negosiasi. "Butuh tiga hari bagi kita untuk menyetujui resolusi ini, tapi sudah berapa banyak ibu yang kehilangan anak mereka akibat pemboman?"

Duta Besar Prancis untuk PBB, François Delattre, juga mengatakan bahwa resolusi tersebut sudah sangat "terlambat". Pada Jumat (21/2/2018) lalu berdalih pembantaian di Ghouta adalah kegagalan total PBB menjalankan fungsinya.

2. Delegasi Rusia yang dipimpin Vassily Nebenzia sebelumnya beberapa kali menolak rancangan resolusi tersebut dengan alasan bahwa resolusi harus mencakup keseluruhan Suriah dan bukan cuma Ghouta saja

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi 30 Hari Gencatan Senjata di SuriahThe New York Times

Vassily Nebenzia selaku Duta Besar Rusia untuk PBB mengatakan bahwa gencatan senjata tidak akan mungkin terjadi tanpa kesepakatan antara faksi-faksi yang berperang. Dia juga mengecam “propaganda” mengenai situasi di Ghouta Timur.

"Kami tahu bahwa situasi kemanusiaan di Suriah sangat mengerikan dan memerlukan tindakan mendesak yang harus diambil. Namun yang menderita bukan hanya Ghouta Timur tapi juga seluruh wilayah Suriah," ujar Nebenzia.

Sementara itu Duta Besar Suriah untuk PBB, Bashar Ja'afari mengatakan bahwa pemerintahannya tersebut akan terus menyerang apa yang mereka sebut sebagai “kelompok teroris”.

"Kami hanya melakukan hak untuk membela diri, dan kami akan terus memerangi terorisme dimanapun mereka di tanah Suriah," kata Ja’afari menurut kantor berita Suriah SANA.

3. Nasib 400 ribu orang yang terjebak di Ghouta kian mengkhawatirkan sebab mereka bertahan hidup tanpa listrik, kekurangan makanan dan satu per satu rumah sakit hancur akibat serangan udara

DK PBB Akhirnya Sepakati Resolusi 30 Hari Gencatan Senjata di SuriahAl-Jazeera

Daerah kantong pemberontak di Ghouta Timur, dekat kota Damaskus, telah dibombardir habis-habisan oleh pasukan pemerintah Suriah dan Rusia selama seminggu terakhir.

Namun tampaknya resolusi gencatan senjata tidak langsung berpengaruh. CNN melaporkan bahwa setelah sesi pemungutan suara di New York, serangan udara di Ghouta malah tetap berlanjut.

Pada hari Sabtu (22/2/2018), LSM Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan setidaknya 29 warga sipil tewas dalam serangan terbaru, 17 di antaranya di kota Douma yang merupakan kota utama wilayah Ghouta.

Berdasarkan pernyataan Médecins Sans Frontières, total korban tewas sejak Ghouta diserang telah mencapai 520 orang dan lebih dari 2.500 lainnya cedera. Masih ada sekitar 400 ribu orang yang terjebak di sana tanpa listrik, makanan dan perawatan medis yang memadai.

Achmad Hidayat Alsair Photo Verified Writer Achmad Hidayat Alsair

Separuh penulis, separuh orang-orangan sawah.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Indra Zakaria

Berita Terkini Lainnya