Gunung Agung Berstatus Awas: Ribuan Warga Karangasem Bali Mengungsi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Laporan langsung dari koresponden IDN Times di Bali
Aktivitas vulkanik Gunung Agung resmi berstatus level IV (awas) sejak Jumat (22/9). Hal ini membuat sejumlah warga di radius terdekat dengan Gunung Agung menjadi panik. Ribuan warga yang tersebar di Kecamatan Selat, Rendang, hingga Kubu beramai-ramai mengungsi untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk jika Gunung Agung mengalami erupsi.
Berdasarkan data BPBD Klungkung hingga pukul 06.30 WITA Sabtu (23/9), setidaknya terdapat 851 KK, atau 3.255 pengungsi di GOR Swecapura Gelgel, dengan rincian pengungsi laki-laki berjumlah 1.643 jiwa, dan perempuan 1.612 jiwa. Jumlah ini belum dihitung jumlah pengungsi yang tersebar di 40 lokasi lainnya di Klungkung
Baca juga: Balita di Pengungsian Gunung Agung Butuh Asupan Gizi
Editor’s picks
"Kami perkirakan lebih sekitar 4.000 warga yang mengungsi ke Klungkung. Itu tersebar di bebebrapa lokasi seperti di GOR Swacapura Gelgel sebagai Pos Pengungsian utama, dan sisanya tersebar di beberapa balai banjar dan rumah warga di Klungkung," jelas Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta.
Para pengungsi di Klungkung berasal dari beberapa desa yang tersebar di Kecamatan Selat seperti Desa Sebudi, Sogra dan Duda. Adapula pengungsi yang berasal dari Kecamatan Rendang seperti Muncan, dan Besakih.
"Kami sangat ketakutan. Gempa yang kami rasakan hampir setiap saat. Cuaca juga lebih panas. Kami denger informasi jika status gunung agung jadi awas, kami langsung ngungsi dari pada terjadi apa-apa," jelas Ketut Winten, pengungsi asal Desa Duda
Pengungsi di GOR Swecapura kemungkinan akan terus bertambah, karena saat ini pengungsi yang berada di wilayah Rendang akan dipindahkan ke GOR Swecapura Gelgel.
Baca juga: Gunung Agung Status Awas, Ini Daftar Nomor Penting Satgas di Lokasi