Dunia Akan Selalu Ingat 5 Kecelakaan F1 Paling Tragis Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Selalu ada risiko di balik pertandingan, tak terlepas balapan bergengsi F1 yang sudah memakan korban para pembalap ternama. Berikut adalah lima kecelakaan F1 paling tragis yang pernah terjadi sepanjang sejarah F1.
1. Mark Donohue, 1975
Pembalap yang mendapat julukan Captain Nice ini merupakan pembalap asal AS pertama yang meninggal di Austrian GP pada tahun 1975. Ia kehilangan kontrol March 751 yang dikendarainya kemudian menabrak pagar pembatas. Ia tidak tewas saat kecelakaan terjadi, tapi dua hari setelahnya, ia koma dan kemudian meninggal akibat cerebral hemorrhage.
2. Tom Pryce, 1977
Tom Pryce adalah pembalap asal Wales yang jadi satu-satunya pembalap yang memenangkan F1. Sayang, nyawanya melayang setelah ia menabrak seorang petugas pemadam kebakaran dengan kecepatan 273 kilometer per jam.
3. Gilles Villeneuve, 1982
Editor’s picks
Pembalap yang memiliki banyak fans pada eranya ini pernah memenangkan enam GP selama karirnya yang terbilang pendek. Setelah berargumen dengan rekan setimnya Didier Pironi di San Marino GP, Villeneuve meninggal karena bertabrakan dengan pembalap lainnya dengan kecepatan 225 kilometer per jam.
4. Riccardo Paletti, 1982
Walau pertama kali sukses masuk line-up saat balapan di Canadian GP, sayangnya nyawa Riccardo Paletti harus melayang. Saat itu, mobil pembalap Didier Pironi terhenti di posisi pole dan ia mengangkat tangannya untuk meminta bantuan. Namun lampu sudah berubah menjadi hijau dan mobil-mobil lain langsung melaju. Beruntung banyak mobil bisa menghindari mobil Pironi, namun tidak untuk Paletti yang menabrak mobil Pironi dengan kecepatan 177 kilometer per jam. Api sudah menelan mobil Paletti dan butuh 25 menit untuk mengeluarkan pembalap itu dari kobaran api. Padahal, dua hari mendatang, Paletti hendak merayakan ulang tahunnya yang ke-24.
5. Ayrton Senna, 1994
Senna merupakan salah satu pembalap terkenal yang pernah memborong tiga gelar kejuaraan. Sedihnya, sehari setelah Roland Ratzenberg meninggal pada kualifikasi San Marino GP di Imola pada 30 April 1994, Senna menyusul Ratzenberg. Dari awal Senna sudah komplain mengenai kondisi mobilnya yang tidak bagus. Ditambah, setelah kematian Ratzenberg, keadaan menjadi lebih tegang. Di lap ketujuh, mobil Senna terlempar keluar track dan menabrak pembatas dengan kecepatan 233 kilometer per jam. Senna menghembuskan napas terakhirnya karena kehabisan banyak darah.
Bagaimana pun, dunia akan selalu mengenang mereka yang telah gugur sebagai pembalap handal. Mereka yang telah mengabdikan diri untuk berpacu dengan kecepatan di balik kemudinya.