Tidak Tanggung-tanggung, ACT Kirim 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Keputusan Amerika Serikat untuk mendukung peralihan Ibu Kota Israel ke Yerussalem semakin memperburuk krisis kemanusiaan yang sebelumnya menerpa warga Palestina sejak lima dekade silam.
Krisis kemanusiaan ini terlihat dari data terbaru yang dihimpun Aksi Cepat Tanggap (ACT).
Dari dua juta populasi di Gaza, sekitar 80% di antaranya mengalami kesulitan sosial dan ekonomi. Hal tersebut diperburuk dengan 5.000 toko klontong milik warga muslim yang terlilit utang.
Lebih nahas lagi, sekitar 80% penduduk Gaza hidup dari sumbangan masyarakat dunia. Karena itu mereka sangat menanti bantuan dari dunia luar, termasuk dari Indonesia.
1. Bantuan 10 ribu ton beras
"Bantuan ini merupakan sekuel kolaboratif dari masyarakat, pelaku usaha, dan relawan kemanusiaan. Sama seperti bantuan yang sebelumnya dikirimkan untuk Rohingnya dan krisis kemanusiaan di Afrika," kata Presiden ACT, Ahyudin, di kantornya, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (10/01).
Baca juga: Lika-liku Diplomasi Indonesia untuk Kemerdekaan Palestina
2. Bantuan dari negara lain
Editor’s picks
Berbeda dari filantropi yang pernah ada, program KPP ini dimanfaatkan oleh ACT sebagai momentum untuk merekatkan solidaritas antarbangsa demi mendukung kemerdekaan Palestina. Kalau sebelumnya ACT hanya menghimpun bantuan dari relawan Indonesia, kini ACT mendapat dukungan dari beberapa negara Eropa dan Asia Tenggara.
"KKP ini menjadi piranti pemersatu bangsa-bangsa merdeka, bangsa-bangsa berdaulat, untuk mendorong kemerdekaan Palestina. Ada spirit kemerdekaan untuk Palestina di setiap kepal beras yang dikapalkan ke Palestina. KKP membawa pesan dunia untuk kemerdekaan Palestina," kata Ahyudin.
3. Menyasar 200 ribu keluarga
Apabila sesuai rencana, nantinya segala bantuan pangan akan tiba di Palestina pada 21 April 2018 atau 40 hari setelah diberangkatkan dari Pelabuhan Tanjuk Perak, Surabaya.
Setelah tiba di lokasi, bantuan tersebut akan dibagikan kepada 200 ribu kepala keluarga yang masing-masing akan menerima satu karung beras seberat 25 Kg.
Baca juga: Natal Di Palestina, Bentuk Perlawanan Atas Putusan Trump