Sebut Penyerang Novel Baswedan, Ketum PP Muhammadiyah Dipanggil Polda

Menurut Dahnil pelakunya adalah 'mata elang'

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya berencana memanggil Ketua Umum Pusat Pemuda Muhammadiyah (PP Muhammadiyah) Dahnil Anzar Simanjuntak pada Senin (22/01).

Dahnil akan dimintai keterangan terkait pernyataannya tentang pelaku penyerangan terhadap penyidik KPK Novel Baswedan di salah satu stasiun televisi swasta.

"Iya benar (dipanggil) pada tanggal 22 Januari 2018," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Argo Yuwono, Kamis malam (18/01).

1. Sebut mata elang sebagai pelaku penyiraman air keras 

Sebut Penyerang Novel Baswedan, Ketum PP Muhammadiyah Dipanggil Polda  pemudamuhammadiyah.or.id

Argo mengatakan dalam acara di salah satu stasiun televisi tersebut Dahnil mengatakan jika pelaku penyiraman air keras kepada penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan adalah mata elang.

"Dia menyebutnya di acara Metro Realitas yang bertemakan 'Benang Kusut Kasus Novel' pada tanggal 8 Januari 2018. Nantinya akan dipanggil sebagai saksi untuk didalami keterangannya," kata Argo.

Baca juga: Bagaimana Kelanjutan Kasus Penyerangan Novel Baswedan di 2018?

2. Dahnil juga membenarkan berita itu

Sebut Penyerang Novel Baswedan, Ketum PP Muhammadiyah Dipanggil Polda  Twitter/@DahniIanhar

Di sisi lain, Dahnil juga membenarkan berita pemanggilan tersebut melalui cuitan di akun twitternya, @Dahnilazar.

"Alhamdullilah. Betul, pagi tadi Saya memperoleh Surat Panggilan dari Polisi terkait Statement sy di Metro Realitas @Metro_TV mengenai Kasus Novel Baswedan yg tdk kunjung dituntaskan oleh Kepolisian setelah 9 Bulan Lebih. Terimakasih atas antensi semua sahabat. @muhammadiyah," beber Dahnil.

3. Berpotensi menjadi tersangka

Sebut Penyerang Novel Baswedan, Ketum PP Muhammadiyah Dipanggil Polda  IDN Times/Vanny El Rahman

Argo mengatakan apabila keterangan yang disampaikan Dahnil benar adanya, maka dia berpotensi menjadi tersangka.

"Kita cari tahu dulu, siapa dia? Tahu dari mana? Kalau benar memang mata elang adalah pelakunya, berarti dia selama ini tahu siapa pelakunya," jelas Mantan Kabid Humas Polda Jatim itu.

Sekedar informasi, Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tidak dikenal pada 11 April 2017, saat perjalanan pulang usai salat Subuh berjamaah di masjid kompleks rumahnya, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Pelaku yang menggunakan sepeda motor itu disebut-sebut ada dua orang. Namun polisi belum dapat menangkap pelaku penyiraman, meski mereka telah merilis empat sketsa wajah yang diduga menjadi pelakunya.

Baca juga: Polda Metro Jaya Sebar Sketsa Terduga Penyiram Air Keras ke Novel Basewedan

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya