Polri Upayakan Pendekatan Persuasif di Kasus Penyanderaan 1.300 Warga Papua

Semoga cepat selesai dan tidak ada korban

Jakarta, IDN Times - Pendekatan persuasif terus dilakukan Polri terkait penyanderaan 1.300 orang di desa Kimbely dan Banti, Jayapura, Papua.

Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat ditemui awak media mengatakan ada 1.000 warga lokal dan 300 warga pengunjung yang aksesnya telah ditutup oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) disana.

"Polri mengharapkan adanya penyelesaian secara persuasif, sehingga tidak ada korban jiwa. Harus dijelaskan situasinya, memang akses kesana sudah dipalang, warga tidak bisa mengakses keluar untuk mendapatkan logistik. Padahal pemerintah telah mengirim dua kontainer berisi logistik, tapi hanya sebagian yang bisa diambil,"terang Setyo kepada awak media di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (14/11) siang.

Baca juga: 1.300 Warga Papua Disandera, Fadli Zon: Sudah Mencederai HAM

Polri Upayakan Pendekatan Persuasif di Kasus Penyanderaan 1.300 Warga PapuaIDN Times/Vanny El Rahman

Setyo juga mengkhawatirkan kondisi kesehatan dari Ibu hamil dan anak-anak di desa tersebut. 

"Kita sangat mengharapkan KKB bisa melihat kondisi itu juga. Mereka tentunya membutuhkan susu dan bahan pangan. Semoga mereka bisa memberikan akses pangan tersebut," katanya

Polri Upayakan Pendekatan Persuasif di Kasus Penyanderaan 1.300 Warga PapuaiNews TV/Edy S

Ia juga membantah bukan pihaknya lamban dalam menangani hal ini, namun lebih kepada tidak ingin ada korban jiwa jika terlalu memaksa. Oleh karena pendekatan persuasif lebih diutamakan terlebih dahulu. 

"Bukan tidak mampu, tapi akan timbul korban jiwa jika memaksakan. Kita akan berusaha semaksimal mungkin untuk persuasif" ungkapnya

Upaya komunikasi juga dilakukan oleh Polri ke kelompok bersenjata tersebut, namun ditolak. 

Baca juga: Kelompok Bersenjata Ancam 2 Desa di Papua

 

 

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya