Polda Metro Jaya Izinkan Sahur Keliling, Asal Penuhi Syarat-Syarat Ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya akhirnya membolehkan masyarakat yang ingin mengadakan kegiatan Sahur On The Road (SOTR) sepanjang bulan suci Ramadan. Namun, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi.
1. SOTR menjadi sarana untuk menebar kebaikan
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Argo Yuwono menjelaskan SOTR bisa menjadi sarana bagi masyarakat, khususnya anak muda, untuk menebar kebaikan.
"SOTR itu gimana? Itu boleh saja kan, baik itu, berikan fakir (miskin) makan, gak masalah. Masa orang mau berbuat baik lalu kita larang," ujar Argo saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (18/5).
Baca juga: 6 Cara Ampuh biar Gak Malas dan Ngantuk Setiap Bangun Sahur
2. SOTR harus berjalan damai
Kendati dibolehkan, Argo meminta agar SOTR berjalan dengan damai tanpa ada keributan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya.
Dia juga mengimbau agar SOTR tidak menjadi ajang pamer kendaraan bermotor yang berujung pada balapan liar. Jika itu terjadi, polisi bisa saja mengambil tindakan guna membubarkan kegiatan SOTR.
"Tapi nanti kami harapkan tidak terjadi (gesekan) dengan adanya SOTR untuk kebut-kebutan, balapan, tawuran kemudian juga membunyikan musik keras di situ. Nanti itu akan menggangu orang lain. Itu diharapkan tidak dilakukan," kata dia.
Editor’s picks
3. Pengamanan di tempat ibadah dan ketika tarawih juga diperketat
Sebagaimana diketahui, menjelang Ramadan, beberapa kota di Indonesia menjadi target serangan dari terorisme.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, petugas gabungan dari Polda maupun Polres siap mengawal berjalannya rangkaian ibadah di bulan Ramadan.
4. Sandiaga Uno melarang SOTR
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno memiliki pandangan berbeda. Dia cenderung gak menginginkan SOTR berlangsung di Ibu Kota.
Menurutnya, SOTR cenderung memincu keributan antar kelompok. Meski SOTR diisi dengan kegiatan beramal, membagikan sahur kepada fakir miskin yang terlantar, Sandi menilai kegiatan amal tersebut kurang tepat.
"Beramal kan bisa di tempat lain. Kami akan siapkan beberapa lokasi untuk masyarakat yang ingin berbagi takjil maupun sahur. Pusatnya di masjid-masjid aja. Kami tegas saja, yuk anak muda kembali ke masjid. Kita kelola masjid kita dengan baik. Ada 5 ribu masjid lebih dan musala di DKI, cukup untuk berkegiatan selama bulan Ramadan," kata Sandi menjelaskan.
Baca juga: Sandiaga Larang Sahur On The Road, Ini Alasannya