Polisi Agendakan Pemanggilan Sandi Uno soal 2 Bocah Tewas Akibat Antre Sembako
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times- Dalam waktu dekat, penyidik Polda Metro Jaya berencana untuk memanggil Wakil Gubernur DKI Jakarta demi melengkapi keterangan soal kematian doa bocah bernama Adinda Rizki (12) dan Mahesa Junaedi (10) pada kegiatan pembagian sembako yang digelar di Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (28/4) lalu.
“Nanti akan kita panggil semuanya, akan kita mintai klarifikasi. Nanti kita agendakan dulu supaya jelas. Tidak menutup kemungkinan Wakil Gubernur akan kita undang juga,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono di kantornya, Kamis (3/5).
1. Agenda penyelidikan telah dilimpahkan ke Polda Metro Jaya
Sebagaimana diketahui, Komariyah selaku ibunda Adinda Rizki melaporkan insiden yang menewaskan anaknya ke Bareskrim Polri pada Rabu (2/5) lalu. Karena Polda Metro Jaya bersama Polres Jakarta Pusat dan Polsek Gambir telah membentuk tim khusus guna mengungkap kasus ini, akhirnya berkas kasus dialihkan ke Polda Metro Jaya.
Baca juga: 5 Peristiwa Tragis Bagi-bagi Sembako Berujung Maut di Tanah Air, Sedih Ya...
“Dilimpahkan ke Polda Metro Jaya ya. Kapolda sudah bentuk tim dari Kriminal Umum, Polres Jakarta Pusat, dan Polsek Gambir. Kasih waktu penyidik untuk bekerja,” tandas dia.
2. Polisi belum mandapat info soal korban yang disogok uang
Ketika Komariyah melapor ke penegak hukum bersama Muhammad Fayyadh selaku kuasa hukum, Fayyadh menyampaikan kalau yang bersangkutan diberikan uang tutup mulut oleh panitia dari ‘Relawan Merah Putih’ agar tidak membesarkan kasus yang menghilangkan nyawa anaknya.
Editor’s picks
Argo mengaku belum tahu-menahu soal hal itu, “Belum dapat info ya (polisi). Kalau misal buat laporan silakan (baru bisa diagendakan pemanggilan),” terangnya.
3. Polisi tegaskan korban meninggal bukan karena antre sembako
Di lain tempat, Argo menegaskan agar diperhatikan lebih jelas soal kronologi kematian Rizki dan Mahesa. “Harus dibedakan antara antrean sembako sama kegiatan. Kegiatan atau antrean (penyebab dua anak meninggal dunia). Masih dalam penyelidikan,” terang Argo di Jakarta Barat pada hari yang sama.
4. Polisi memeriksa CCTV di sekitar lokasi
Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto menjelaskan, pihaknya telah mengamankan Closed Circuit Television (CCTV) di sekitar lokasi pembagian sembako guna mencari kejelasan kasus.
“Kita akan lihat nanti, ada video atau CCTV kita cek itu. Kita ingin mendalami dan memastikan kronologisnya gimana,” kata Setyo di Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Jakarta Selatan, Kamis (28/4).
Baca juga: Usut Dalang Meninggalnya Dua Bocah saat Antre Sembako, Polisi Bentuk Satuan Khusus