Polda: Ada Lima Laporan Hoax Setiap Hari

Polisi telah menyiapkan tim siber untuk menjaring penyebar hoax

Jakarta, IDN Times - Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Raden Argo Yuwono mengatakan setiap harinya pihaknya menerima pengaduan masyarakat perihal berita bohong atau hoax.

"Data di Polda Metro Jaya ada empat sampai lima laporan setiap hari yang menuduh orang dan akhirnya menimbulkan fitnah," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/03), usai menghadiri acara deklarasi lawan hoax.

1. Laporan kebanyakan soal asumsi yang tidak berdasar

Polda: Ada Lima Laporan Hoax Setiap HariIDN Times/Vanny El Rahman

Argo mengatakan laporan yang masuk merupakan asumsi masyarakat yang tidak berdasarkan data dan fakta yang kemudian mereka sebarkan di akun media sosialnya masing-masing.

"Dengan (perkembangan) ITE jangan sampai masyarakat terkecoh, sehingga dia membuat pemberitaan di media sosial yang tidak baik dan tidak benar. Jangan sampai timbul fitnah atau menuduh tanpa data," tutur dia.

Baca juga: Marak Hoax Penyerangan Ulama, Wakapolri Instruksikan Bentuk Tim Gabungan

2. Polda Metro akan berkoordinasi melawan hoax

Polda: Ada Lima Laporan Hoax Setiap Haribeyondthehorizon.com.pk/

Untuk realisasi penegakan hukumnya, Polda Metro Jaya akan berkoordinasi dengan Kepolisian di berbagai tingkat guna memberantas hoax hingga ke akar-akarnya.

"Di Polda Metro ada tim dari Krimsus yang menangani hoax. Di Mabes ada empat juga ya. Nanti kita akan bekerja beriringan dan membentuk cyber patrol," tambahnya.

"Kita bekerja tidak melulu di Polda Metro Jaya. Kalau nanti ditemukan pidana di Metro atau Surabaya akan kita kejar. Akan kita komunikasikan," sambung dia.

3. Hoax berpotensi merusak masa depan bangsa

Polda: Ada Lima Laporan Hoax Setiap Haribooslikes.com

Kemajuan era digital yang ditandai dengan hampir semua masyarakat memiliki media sosial, memiliki potensi untuk merusak masa depan bangsa dengan tersebarnya berita bohong. Untuk itu Argo menyampaikan hoax harus dicegah sedini mungkin.

"Hoax ini gak baik karena bisa mempengaruhi mindset anak-anak kita sebagai masa depan bangsa. Kita harus bisa menerima ITE, sehingga kita bisa mengendalikannya dengan etika dan estetika. Jadi untuk upload mikir-mikir dulu, cocok atau tidak," tutupnya.

Baca juga: Polri Beberkan 4 Cara Kerja Muslim Cyber Army Sebarkan Hoax

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya