Pengamanan Pilkada dan Pilpres Jadi Bahan Pertanyaan Calon Panglima Baru

Keamanan negara jadi fokus utama

Laporan IDn Times, Vanny El Rahman dan Teatrika Putri

Jakarta, IDN Times - Menjelang pelantikan Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal Hadi Tjahjanto, DPR RI akan melakukan uji kelayakan untuk menduduki jabatan orang nomor satu di lembaga pertahanan negara tersebut.

Anggota Komisi 1 DPR RI Meutya Viada Hafid kepada awak media mengatakan untuk menjalani prosesi itu semua, semua kelengkapan administrasi dan lainnya akan dicek secara detail.

"Secara formal, akan ada surat-surat yang harus kita cek, kelengkapannya hingga track record. Dan ini semua harus terkonfirmasi melalui fit and proper test," jelasnya di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (5/12).

Baca juga: Komisi I DPR Segera Fit and Proper Test Calon Panglima TNI Baru

Pengamanan Pilkada dan Pilpres Jadi Bahan Pertanyaan Calon Panglima BaruIDN Times/Teatrika Handiko Putri

Menjelang tahun politik, salah satu fokus dalam uji kelayakan yang akan diajukan oleh anggota dewan tersebut  adalah persiapan Panglima TNI baru nanti dalam menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak  Pemilihan Presiden (Pilpres).

"Semua akan ditanyakan, saya rasa kesiapan Pilkada juga harus dimiliki oleh Panglima TNI berikutnya. Semoga saja semuanya lancar ya," tambahnya.

Menurut Meutya, persiapan menjelang pesta demokrasi menjadi pertimbangan tersendiri karena waktu persiapan yang relatif singkat.

"Waktunya singkat menuju perhelatan Pilkada dan Pemilu. Harus kita pastikan Panglima TNI siap. Apalagi ada kekhawatiran akan suara-suara masuk, apakah kalau dari AU akan siap (menghadapinya). Ini akan jadi fokus kami (Komisi 1)," beber Politikus Golkar tersebut.

Pengamanan Pilkada dan Pilpres Jadi Bahan Pertanyaan Calon Panglima Baruthetanjungpuratimes.com

Berdasarkan keterangannya, DPR RI memiliki waktu 2 minggu masa sidang sebelum memberikan keputusan.

"Sebelum tahun baru, saya sudah hitung kan masih ada dua minggu masa sidang. Saya rasa cukup untuk pembahasan di Komisi 1," ungkapnya.

Jika ditolak, Presiden bisa ajukan nama lainnya 

Hal senada juga diungkapkan oleh Wakil Ketua Komisi I, TB Hasanuddin. Saat ditemui IDN Times ia mengatakan jika Komisi I akan segera melakukan Fit and Proper Test pada Rabu(6/12).

“Sesuai jadwal, setelah acara ini (Paripurna). Komisi I akan rapat koordinasi terkait hal terssebut pada Rabu,” kataHasanuddin, di Gedung DPR RI.

Pengamanan Pilkada dan Pilpres Jadi Bahan Pertanyaan Calon Panglima Barurepublika.co.id

Adapun beberapa materi yang akan diujikan pada Fit and Proper Test adalah pertanyaan seputar rencana Panglima selanjutnya untuk meningkatkan kinerja TNI. 

“Banyak hal yang akan ditanyakan. kita serahkan kepada seluruh anggota fraksi masing-masing saja. Misalnyakelanjutan pembangunan Minimum Essential Force, meningkatkan disiplin para prajurit dan lainnya. 

Hasanuddin juga menambahkan, apabila Fit and Proper Test ditolak oleh DPR RI, maka Presiden akan mengusulkan nama baru lagi.

Namun, jika Fit and Proper test diterima, Presiden akan mengeluarkan Kepres (Keputusan Presiden) untuk pelantikan.

Pengamanan Pilkada dan Pilpres Jadi Bahan Pertanyaan Calon Panglima Baruteropongsenayan.com

Sementara itu, Anggota Komisi I Ahmad Muzani anggota Partai Gerindra, mengaku telah menyiapkan beberapa pertanyaan untuk Marsekal Hadi Tjahjanto. 

“Yang paling penting, kami akan mendapatkan jaminan dari beliau tentang bagaimana beliau menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia ini,” kata Muzani.

Selain itu, lanjut Muzani, fraksinya juga akan mempertanyakan mengenai masalah yang terjadi di Papua. Bagaimana Marsekal Hadi bisa mengatasi gangguan keamanan di Papua.

Baca juga: Jokowi Usulkan Marsekal Hadi Tjahjanto Jadi Panglima TNI 

Topik:

Berita Terkini Lainnya