Meski Tidak Layak Pakai, Warga Tolak Penggabungan SDN 'Kandang Kerbau' di Serang

Pemerintah harus peka akan fasilitas pendidikan

Jakarta, IDN Times - Menanggapi surat terbuka Devi, pelajar kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) Sadah terkait kondisi sekolahnya yang berdiri di kandang kerbau, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) telah memanggil Bupati Serang untuk dimintai keterangan. 

Hal tersebut pun mendaptakan respon positif dari BUpati Serang Ratu Tatu Chasanah dengan mengiriman perwakilan Kepala Dinas Pendidikan dan Kepala Biro Hukum guna bertemu dengan KPAI di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (14/12) siang.

"KPAI menyampaikan apresiasi atas kehadiran Kepala dinas Pendidikan dan Kepala Biro Hukum mewakili Bupati Serang atas undangan KPAI, untuk klarifikasi permasalahan SDN Sadah," ujarnya saat konferensi pers di kantor KPAI.

Baca juga: Stabilisasi Harga Pangan, Perum Bulog Gelontorkan 500 Ton Beras

Meski Tidak Layak Pakai, Warga Tolak Penggabungan SDN 'Kandang Kerbau' di Serang ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Komisioner KPAI, Retno Listyarti mengatakan SDN Sadah yang berlokasi di Desa Kaserangan, Kecamatan Ciruas, Kabupaten Serang, Banten dianggap telah melanggar delapan standar pendidikan nasional.

"Kedelepan standar tersebut adalah, standarisasi sarana dan prasarana, standar pendidik, standar pembiayaan, standar isi, standar proses, standar penilaian, standar kompetensi lulusan dan standar pengelolaan. Semuanya berkaitan dengan pemenuhan hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas," tambahnya.

Meski Tidak Layak Pakai, Warga Tolak Penggabungan SDN 'Kandang Kerbau' di SerangANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

Meski demikian, para orangtua wali tidak mau agar SDN Sadah digabung dengan SDN 2 Sentul.

"Warga tetap berharap di desanya ada sekolah dasar negeri, agar anak-anaknya lebih dekat menuju ke sekolah," kata Retno.

Respon pemerintah setempat, tambah Retno, dinilai positif setelah mendapat tanggapan serta masukan dari KPAI.

"Memang di sekitar lingkungan sekolah ada ratusan bebek, dan menyebabkan bau. Tapi sekarang sudah dibangun  pembatas, diperbaharui lantainya dan didatangkan meja serta kursi baru. Nantinya  Pemerintah Kabupaten akan terus mengirim kabar dan foto," jelas komisioner pendidikan tersebut.

Meski Tidak Layak Pakai, Warga Tolak Penggabungan SDN 'Kandang Kerbau' di SerangIDN Times/Vanny El Rahman

Sementara itu, kondisi Devi beserta keluargnya patut mendapat perhatian. Mengingat sang ibu merasa dirinya digambarkan sebagai sosok yang melawan pemerintah oleh media.

"Ketika di lapangan, KPAI berbicara dengan Devi. Tapi ia lebih banyak diam, justru ibunya yang lebih banyak bicara. Ibunya merasa terpukul dengan pemberitaan media,"jelas Retno. 

Dukungan jajaran sekolah menjadi motivasi bagi keluarga Devi agar lebih kooperatif dengan pemerintah dan KPAI.

"Setelah bicara baik-baik dan dapat dukungan dari guru, komite sekolah, kepala sekolah, akhirnya sang ibu mengerti dan mau bekerja sama," tandasnya.

Terkait keadaan psikologi Devi, Retno menjelaskan saat ini kondisi emosinya stabil. Penyebab diamnya Devi, lebih dikarenakan sang ibu yang menangis karena shock jadi perhatian media.

Baca juga: Pasca-Kesalahan Konten di Buku IPS, Kemendikbud Inginkan Sertifikasi Penulis

 

Topik:

Berita Terkini Lainnya