Korban Jiwa Akibat Miras Oplosan Terus Bertambah, Ini Upaya Polri saat Ramadan

Sayang ya meninggal gara-gara miras oplosan

Jakarta, IDN Times - Peredaran minuman keras atau miras oplosan menjadi perhatian utama Kepolisian RI (Polri) saat ini. Sebab, baru-baru ini ada 51 orang di Jawa Barat dan 31 warga DKI Jakarta menjadi korban jiwa akibat miras.

Jumlah tersebut belum termasuk puluhan orang lainnya yang harus dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani perawatan intensif akibat kasus yang sama.

Wakapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan pengungkapan kasus miras oplosan akan menjadi perhatian lebih di seluruh jajaran kepolisian daerah, sepanjang satu bulan ke depan.

"Saya baru saja memimpin video conference dengan jajaran Polda. Topiknya satu, yaitu miras oplosan. Kenapa itu? Karena sangat merugikan masyarakat dan menjadi perhatian publik satu minggu ini," kata Syafruddin di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (11/4)

1. Miras menimbulkan keresahan masyarakat

Korban Jiwa Akibat Miras Oplosan Terus Bertambah, Ini Upaya Polri saat RamadanANTARA FOTO/TO/Indrianto Eko Suwarso

Syafruddin mengutarakan, keresahan tidak hanya dirasakan korban. Masyarakat di berbagai daerah juga terganggu dengan miras oplosan yang didapat dengan harga murah.

"Walau ada publik yang tidak merasakan (langsung), tapi mereka sangat terganggu. Saya yakin kasus ini terjadi di seluruh Indonesia, tidak hanya di Polda Metro Jaya, Jawa Barat, dan Kalimantan Selatan," kata dia.

"Kemudian fenomena ini terjadi di tengah masyarakat saat Indonesia yang sedang prihatin menghadapi banyak masalah," dia melanjutkan.

Baca juga: Terungkap! Miras Oplosan Ternyata Mengandung 98 Persen Metanol

2. Polri akan memberantas miras oplosan mulai dari produsen hingga pengedar

Korban Jiwa Akibat Miras Oplosan Terus Bertambah, Ini Upaya Polri saat RamadanANTARA FOTO/Prasetia Fauzani

Polisi berpangkat bintang tiga ini memerintahkan hingga jajaran Polres, agar mengusut tuntas kasus miras oplosan mulai dari pengedar, distributor, hingga pembuatnya.

"Oleh karenanya saya perintahakan kepada jajaran Polda untuk menyelesaikannya secara tuntas. Saya perintahkan untuk membuat kasus ini berhenti, artinya mengungkap hingga pengedar dan distribusinya," kata Syafruddin.

3. Polri bekerja sama dengan penegak hukum lain dalam memberantas peredaran miras

Korban Jiwa Akibat Miras Oplosan Terus Bertambah, Ini Upaya Polri saat RamadanIDN Times/Rudy Bastam

Polri akan merangkul lembaga negara lainnya dalam memberantas miras, seperti Kejaksaan dan Pengadilan agar memberikan efek jera kepada pelaku.

"Kepada pelaku untuk diberikan hukuman yang maksimal. Kita akan koordinasi dengan Kejaksaan dan Pengadilan. Berikan putusan maksimal. Gak ada toleransi. Karena ini kejahatan lama, tapi metode baru," kata dia.

Guna langkah pencegahan, polisi akan meminta kementerian terkait supaya masalah miras oplosan dibahas secara nasional. Sehingga kebijakan yang dihasilkan adalah suatu aturan yang membenahi sistem peredaran miras dan alkohol di publik.

4. Ramadan tanpa minuman keras

Korban Jiwa Akibat Miras Oplosan Terus Bertambah, Ini Upaya Polri saat RamadanIDN Times/Rudy Bastam

Syafruddin mengatakan Polri menargetkan kasus miras oplosan tidak terjadi pada Ramadan tahun ini.

"Kasus ini tidak hanya di tiga Polda saja, harus diratakan, target bulan ini selesai. Bulan depan, ketika Ramadan, gak ada lagi miras," kata dia.

Baru-baru ini delapan orang meninggal dunia akibat miras oplosan di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. Polda Metro Jaya telah menangkap tujuh tersangka yang mengedarkan miras oplosan di Ibu Kota. Mereka tersebar di Jakarta Selatan, Bekasi, Depok, dan Jakarta Timur. Polisi masih mencari dua tersangka lain yang masih buron. 

Baca juga: Korban Tewas Miras Oplosan di Jawa Barat Kini 51 Orang, 82 Lainnya Dirawat


Topik:

Berita Terkini Lainnya