Ini 4 Cara Melawan Konten Negatif di Dunia Maya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Sebagai bentuk mencegah sekaligus menangkal faham radikalisme di Indonesia, Qureta menggelar workshop jurnalisme damai di Hotel Santika, Bintaro, Jumat(10/11).
Pada kesempatan tersebut, hadir narasumber Ryan Rahardjo yang sehari-hari di Public Policy & Government Relations Google Indonesia.
"Hampir semua anak muda memiliki media sosial. Konten-konten negatif (radikalisme) akhir-akhir ini banyak menyerang anak muda. Dan hal ini harus ditangkal. Tidak harus menunggu pemerintah untuk bergerak melawannya, mereka juga bisa," katanya.
Baca juga: Hapuskan Konten Pornografi, Indonesia Berikan Waktu 2x24 Jam ke WhatsApp
Berikut cara lima cara yang bisa kalian lakukan untuk melawan radikalisme.
1. Berani komentari konten negatif
Ryan mengungkapkan, meningkatnya penyebaran konten negatif di media sosial disebabkan warganet cenderung diam dan tidak memberikan komentar.
"Banyak status di Facebook yang berkonten radikal dan SARA. Mayoritas anak muda hanya menghujat dan tidak memberikan komentar. Padahal komentar itu penting untuk memberikan pendapat yang berbeda, walaupun nantinya bakal berdebat. Intinya jangan sampai si pembuat konten negatif adem-ayem," kata Ryan.
2. Pikir dulu sebelum posting
Editor’s picks
Untuk setiap kali akan memosting sebuah konten, wajib dipikirkan terlebih dahulu dampaknya agar jangan sampai karyanya yang disebarkan tersebutmemberikan dampak negatif bagi diri sendiri dan orang lain. Jadi harus bijak sebelum memosting.
3. Laporkan konten negatif
YouTube sering kali menjadi faktor yang mempengaruhi hidup seseorang. Oleh sebab itu, laporkan jika kalian melihat video yang memuat konten negatif.
"Bayangkan, setiap menit ada 400 jam video yang di-posting. Jadi kita sulit untuk memeriksa satu-persatu. Untuk itu, bantu kami melaporkan kalau ada konten negatif dengan me-report melalui titik tiga yang di atas. Kalian harus berani dan itu penting banget buat kita," jelasnya.
4. Jangan di unfriend atau di unfollow
Bagi Ryan, unfollow atau unfriend bukan solusi remaja untuk melawan hal-hal yang berbau radikal dan negatif.
"Kalau kalian melihat akun negatif, jangan di-unfollow. Karena nanti bisa jadi perbandingan dengan akun lain. Dan kalian juga harus mengingatkan akun tersebut dengan turut memberikan komentar di dalamnya,"jelasnya.
Baca juga: Haruskah Kamu Membuat Kepalsuan Demi Konten Instagram-mu?