Indonesia Masuk Darurat Narkoba, Ini yang Dilakukan BNN dan Polri

Say no to drug!

Jakarta, IDN Times - Divisi Humas Polri menggelar Focus Group Discussion (FGD) pada Selasa (14/11) di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan dengan tema narkoba di kalangan anak muda.

"Mengapa Narkoba? Semakin hari narkoba semakin marak, semakin bervariasi dan tidak hanya menargetkan kalangan dewasa saja. Kini anak-anak sudah menjadi sasaran narkoba," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Setyo Wasisto saat membuka acara.

Baca juga: Polri Upayakan Pendekatan Persuasif di Kasus Penyanderaan 1.300 Warga Papua

Indonesia Masuk Darurat Narkoba, Ini yang Dilakukan BNN dan Polri IDN Times/Vanny El Rahman

Dari hasil pertemuan ini, nantinya diharapkan ada poin-poin penting yang nantinya menjadi pijakan untuk Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Kepolisian untuk bertindak, sekaligus menjadi sarana edukasi bagi masyarakat. 

Indonesia darurat narkoba 

Sementara itu, Kepala Bagian Humas Badan Narkotika Nasional (BNN) Sulistiandriatmoko mengatakan modus baru dari peredaran narkoba selalu berganti-ganti. Meski demikian pihaknya selalu siaga dan waspada.

Hal ini dibuktikan dari terungkapnya transaksi narkoba yang telah disita BNN dengan nilainya mencapai Rp. 278 Miliar.

"Transaksi narkoba bisa melalui berbagai cara. Baik itu online maupun konvensional. Namun kita telah mewaspadainya,"terangnya. 

Indonesia Masuk Darurat Narkoba, Ini yang Dilakukan BNN dan Polri Galih Pradipta/ANTARA FOTO

Menurutnya, beberapa produk narkoba yang ada di Indonesia, berasal dari negara-negara tertentu. Dan masuka dengan cara diselundupkan. Di antaranya dari Myanmar, Laos dan Thailand .

Dan berdasarkan laporan United Nations Office on Drugs and Crime (UNODC), narkotika yang diamankan hanya 20 persen dari yang sudah beredar.

Sehingga setiap pengungkapan 1 ton narkoba, sama dengan masih ada 4 narkoba yang beredar. "Inilah mengapa Indonesia masuk dalam kategori darurat narkoba" tambahnya.

Baca juga: Narkoba Sudah Jadi Musuh Bersama, Ini Buktinya

Topik:

Berita Terkini Lainnya