GNPF-MUI Ancam Boikot Produk Amerika dan Israel

GNPF-MUI akan mendatangi Kedubes AS

Jakarta, IND Times - Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir mengingatkan, agar Presiden Amerika Serikat Donald Trump segera merespons tuntutan bangsa Indonesia, yang disuarakan melalui Aksi Bela Palestina 1712.

"Kalau dalam tujuh sampai 10 hari tidak ada keputusan konkret dari Trump, masyarakat Indonesia akan mengeluarkan unek-uneknya lewat media sosial. Nah, kalau sudah meluas kita tinggal rapatkan barisan, agar menjadi kekuatan penekan yang efektif," ujar Bachtiar usai aksi di Monas, Minggu (17/12).

Di antara tuntutan GNPF-MUI kepada Amerika adalah terkait rencana memboikot produk AS dan Israel, apabila pemerintahan Trump itu tidak segera menarik keputusannya.

GNPF-MUI Ancam Boikot Produk Amerika dan IsraelIDN Times/Vanny El Rahman

"Yang pertama pasti boikot produk cunsomer good. Yang merupakan kerja sama produk bisnis dengan Yahudi dan kepentingan Zionis. Kedua, ada juga saran yang meninjau kembali aset Trump di Indonesia," imbuh Bahtiar. 

Baca juga: Memahami Intifada, Gerakan Perlawanan Palestina Terhadap Israel

Sementara, Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) M Zaitun Rasmin mengatakan, pihaknya akan menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Kedutaan Besar Amerika Serikat besok.

"Besok, Senin (18 Desember), MUI dengan perwakilan ormas akan bertemu dengan Kedutaan Besar Amerika Serikat," tutur Zaitun pada kesempatan yang sama.

GNPF-MUI Ancam Boikot Produk Amerika dan IsraelIDN Times/Helmi Shemi

Zaitun menegaskan, ada keinginan masyarakat Indonesia agar menarik Duta Besar RI dari Amerika Serikat. 

"Itu ada dalam tuntutan kita. Bahwa sampai batas waktu, itu akan diminta dan tentu Dubes AS kita usir. Itu kita sampaikan kepada pemerintah, tapi mereka yang menetapkan," dia menandaskan.

Baca juga: OKI Akui Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota Palestina

Topik:

Berita Terkini Lainnya