Bayi Calista Tewas Dianiaya, Polisi Beberkan Penyebabnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kapolres Karawang AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan pihaknya tidak ingin gegabah menangani kasus kematian seorang bayi bernama Calista (15 bulan) yang tewas setelah dianiaya oleh ibunya sendiri.
Calista meninggal di RSUD Karawang, Jawa Barat, pada Minggu 25 Maret 2018, pukul 09.56 WIB. Ia sempat mengalami koma selama 16 hari akibat disiksa oleh ibunya yang bernama Sinta.
“Kami akan mempelajari latar belakangnya (kasusnya), sehingga saya memikirkan apakah proses hukum ini akan adil bagi Ibu Sinta. Apalagi Ibu Sinta masih memiliki satu anak lagi (berusia enam tahun),” kata Hendy, Senin (26/3).
1. Ibunda Calista mengalami tekanan hidup
Hendy mengatakan, hasil pemeriksaan sementara diketahui jika ibunda Calista mengalami tekanan hidup. Sejak hamil satu atau dua bulan, kata Hendy, Ibu Calista sudah ditinggal oleh suaminya. Akibatnya, Ibu Calista mengalami kesulitan ekonomi.
“Kami sudah memeriksa para saksi, termasuk hasil visum dan tersangka juga sudah mengakui perbuatannya. "Jadi membuat tekanan hidupnya berlebih,” kata Hendy.
Baca juga: 3 Fakta Miris Di Balik Meninggalnya Balita Calista, Korban Kekerasan Ibunya dan Pacar
2. Calista telah dianiaya sejak tiga bulan terakhir
Editor’s picks
Mengacu kepada hasil visum korban, rupanya korban telah dipukuli sejak tiga bulan lalu.
“Dari pemeriksaan dokter, kemudian diakui oleh tersangka, kurang lebih selama dua atau tiga bulan terkahir tersangka sudah melakukan tindak kekerasan,” ujar Hendy.
3. Menjamin proses hukum tetap berlangsung
Meski tak ingin gegabah, Hendy memastikan proses hukum terhadap pelaku akan tetap berjalan. Ibu Calista harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
“Sampai saat ini proses hukum masih berjalan, kemarin kita dari Kepolisian responsif menerima informasi dari masyarakat,” tutupnya.
Baca juga: 4 Kasus Penganiayaan Orang Tua Terhadap Anak yang Berujung Kematian